BANDUNG,TM.ID: Salat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan secara berjamaah di masjid, khususnya selama bulan Ramadan. Namun bagaimana jika, durasi ibadah ini lebih lama, bahkan dilakukan sesingkat mungkin biasanya?
Saat tarawih biasanya memiliki durasi yang bervariasi tergantung pada kebiasaan masing-masing masjid. Ada masjid yang menyelesaikan salat tarawih dalam waktu singkat, sementara ada juga masjid yang memperpanjang durasinya hingga beberapa jam. Beberapa masjid bahkan terkenal karena kebiasaan mereka melafalkan 30 juz Al-Quran selama salat tarawih dalam waktu yang sangat lama, bahkan mencapai delapan jam dan tercepat sekitar tujuh menit.
Durasi Salat Tarawih Terlama dan Tercepat
Tempat yang dimaksud adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Agung Al-Fatah , yang baru-baru ini viral lantaran salat tarawih berdurasi delapan jam. Ponpes ini terletak di Desa Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
BACA JUGA: Kisah Nabi Nuh AS Sebagai Orang Pertama yang Berpuasa Saat Ramadan
Prosesi tarawih di tempat tersebut, seperti pada umumnya dengan 20 rakaat salat tarawih, terdiri dari empat rakaat salam dan tiga rakaat salat witir.
Akan tetapi, yang menjadi pembedannya, rangkaian salat tarawih di Ponpes Agung Al-Fatah membacakan 30 juz hingga waktu delapan jam. salat tarawih mereka mencatatkan waktu terlama yang ada di Indonesia.
Bukan pertama kali, Ponpes Al-Fatah telah menjalani ibadah sunah saat Ramadan ini sudah berlangsung berjalan beberapa tahun terakhir
Durasi Tersingkat
Berbeda dengan Ponpes Al-Fatah, Ponpes Al-Qur’aniyah Indramayu dapat menyelesaikan salat tarawih dengan sekilat mungkin, yaitu pada satu rakaatnya hanya membutuhkan 18 detik.
Sebelum masuk waktu salat isya, jemaah dan santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah berkumpul untuk melaksanakan ibadah rutin di malam bulan puasa, yaitu salat sunah tarawih. Awalnya, salat isya dilaksanakan seperti salat pada umumnya.
Namun, setelah bacaan bilal berkumandang, imam salat segera membacakan takbir seraya diikuti ratusan jamaah di belakangnya. Dengan cepat, imam salat membacakan surat-surat hingga gerakannya. Untuk satu salam, salat tarawih selesai dalam waktu kurang dari satu menit. Salat tarawih di Ponpes tersebut terbilang kilat. Salat tarawih beserta witir yang berjumlah 23 rakaat hanya berlangsung 7 menit.
Menurut Imam Salat Tarawih, Ustaz Huabihi Muhyinidzom, salat tarawih kilat ini telah berlangsung selama 15 tahun. Praktik salat yang cepat ini dimulai sejak imam salat KH Ahmad Zuhri Ainani sekitar tahun 2009-2010 yang menjadi generasi pertama salat tarawih ‘kilat’.
Meskipun dilakukan dengan gerakan yang lebih cepat, salat tarawih di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyah tetap sesuai dengan syarat dan rukunnya. Ustaz Huabihi biasanya menggunakan surat pendek dalam bacaan salatnya, sesuai dengan ilmu yang diajarkan oleh para guru.
Salat tarawih kilat ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, untuk melatih daya ingat para jemaah. Kedua, sebagai warisan dari para guru di pondok pesantren. Awalnya, jemaah merasa kesulitan mengikuti gerakan imam salat yang cepat, terutama pada awal bulan Ramadan. Namun, seiring berjalannya waktu, jemaah mulai terbiasa dan mampu mengikuti gerakan dengan lancar.
(Saepul/Usk)