Dolar AS Turun Rp15.720, Ramalan Bos BI Terbukti!

Dolar Rupiah
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di level Rp 15.720 per dolar AS pada Rabu (14/8/2024). Rupiah pagi ini menguat 0,7% dibandingkan posisi kemarin.

Adapun, penguatan rupiah terdorong oleh rilis data indeks harga produsen (PPI) AS semalam yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed pada September.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan terus menguat dalam waktu dekat. Hal ini didasarinya dari ramalan timbulnya faktor-faktor yang memperkuat mata uang rupiah.

“Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan bergerak stabil dalam kecenderungan menguat,” ucap Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip Rabu (18/8/2024).

Ramalan terbaru BI terhadap faktor-faktor yang memperkuat rupiah pertama ialah semakin cepatnya potensi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), dari semula perkiraannya turun mulai September dari sebelumnya Desember 2024. Bahkan, ada kemungkinan pemangkasan lanjutan pada November dan Desember 2024.

Suku bunga acuan The Fed, yakni Fed Fund Rate saat ini di level 5,25-5,50%. Dengan kemungkinan turun lebih cepat maka akan membuat tingkat bunga di AS turun dan membuat aliran modal asing kembali menuju ke pasar ekonomi berkembang, sehingga bisa memperkuat pasokan dolar di dalam negeri.

Kendati rupiah sudah menguat, tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pihaknya masih waspada.

BACA JUGA: Harga Emas Antam Melesat Hingga Rp18.000 per Gram Hari Ini

Dia melihat situasi ketidakpastian masih ada, walaupun baru saja ada rencana pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat oleh Bank Sentral Federal Reserve (Fed).

“UST masih akan cenderung menekan karena defisit yang besar karena itu mereka akan keluarkan UST yang banyak yang sebabkan yield jatuh,” jelasnya.

“Oleh karena itu, kita di dalam negeri untuk bond kita hati hati, ini ada hubungannya dengan APBN kita yang harus dijaga sehingga tidak timbulkan surprise,” tegas Sri Mulyani.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Gunung HUT RI
6 Gunung di Jawa Barat untuk Rayakan HUT Kemerdekaan RI
larangan jilbab paskibraka 2024
Reaksi Keras DPR Soal Larangan Jilbab Paskibraka Putri 2024
Traveling yang aman
5 Tips Aman untuk Traveling yang Menyenangkan dan Berkesan
Manfaat hobi traveling
Kenali 7 Manfaat Hobi Traveling, Bikin Ketagihan!
Profil Kepala BPIP Yudian Wahyudi
Profil Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang Terjebak Kisruh Larangan Jilbab Paskibraka IKN
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Biar Tak Monoton Cobain Ide Desain Lomba Sepeda Hias 17 Agustus

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

PT GMG Gunakan Sistem TransTRACK sebagai Monitoring Driver Dump Truck pada Aktivitas Pertambangan

5

Meme "Istana Garuda" di IKN Viral, "Oggy and The Cockroaches" Jadi Backsound!
Headline
Arak-arakan medali emas Olimpiade Paris 2024
Besok, Presiden Jokowi dan Atlet Olimpiade Paris Arak-arakan Medali Emas
larangan hijab paskibraka
MUI Buka Suara Soal Larangan Paskibraka Pakai Jilbab!
Kylian Mbappe
Mbappe Siap Jadi Starter Laga UEFA Super Cup 2024 Melawan Atalanta
Inter Milan Resmi Umumkan Lautaro Martinez
Inter Milan Resmi Umumkan Lautaro Martinez Perpanjang Kontrak Hingga 2029