BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak buka suara terkait kartu merah yang didapat Mateo Kocijan pada laga kontra PSIS Semarang pada Minggu, 9 Februari 2025 di Stadion Jatidiri, Semarang. Bojan Hodak menilai ada banyak faktor yang menyebabkan Mateo Kocijan mendapatkan dua kartu kuning di laga tersebut.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa Persib Bandung harus tampil dengan 10 pemain sejak menit 41′ usai Mateo Kocijan mendapatkan kartu kuning kedua. Mateo dianggap wasit melakukan pelanggaran keras yang dapat menciderai lawan. Padahal situasinya, Persib baru saja unggul di pada menit 36′.
Bojan Hodak menuturkan bahwa faktor pertama yang menyebabkan Mateo Kocijan mendapat kartu merah di laga ini ialah situasi sektor tengah. Yang mana, ini merupakan kali pertama Mateo bermain bersama Adam Alis dan Robi Darwis di lini tengah. Sehingga, ada beberapa koneksi yang tidak terhubung dengan gelandang lainnya.
“Karena ini pertama kalinya Mateo, Adam dan Robi bermain bersama sejak menit pertama,” ujar Bojan kepada awak media.
Lalu faktor kedua ialah, konsentrasi Mateo Kocijan sempat berantakan setelah wasit memberikan kartu kuning pertama di menit 25′. Lalu ditambah lagi ada insiden pelanggaran yang dilakukan Mateo hingga wasit memeriksa VAR. Meski lolos dari kartu, namun kejadian tersebut membuat gelandang asal Kroasia itu gugup.
Rasa gugupnya itulah yang menyebabkan Mateo tampil hilang konsentrasi. Ditambah lagi perannya sebagai pemutus serangan lawan, menjadikan Mateo lebih sering berduel dengan pemain lawan. Hingga akhirnya Mateo kembali melakukan pelanggaran dan dihadiahi kartu kuning kedua.
“Setelah itu Mateo mendapat kartu kuning kedua, dia tidak berhati-hati setelah mendapat kartu kuning pertama. Setelah itu, dia sedikit terlihat gugup, saya tidak tahu kenapa,” tambah pelatih berkepala plontos tersebut.
BACA JUGA: Terus Perlebar Jarak Dari Pesaingnya, 10 Pemain Persib Sukses Taklukan PSIS
Dengan kekurangan jumlah pemain, Bojan pun harus mengubah rencana timmya dengan mempertebal area pertahanan agar laju serangan PSIS terhambat. Ia pun memberi pujian kepada semua pemainnya yang tetap disiplin ketika mendapat tekanan dari lawan dan bermain dengan 10 pemain.
“Setelah itu, pertahanan kami cukup oke, PSIS tidak memiliki peluang terbuka. Meski kami bermain dengan sepuluh pemain, mereka tidak bisa masuk ke wilayah kotak penalti dan mulai melepas umpan panjang,” tutupnya.
(RF/Usk)