Dishub: Jumlah Kendaraan Nyaris Sama dengan Penduduk di Bandung

Penulis: distopia

kendaraan bandung
Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal . (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mencatat, jumlah kendaraan di Kota Bandung, Jawa Barat, nyaris sama dengan jumlah populasi penduduk di kota itu.

Alahasil, kemacetan lalu lintas di kota Bandung kerap tak terhindarkan.

Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal mengatakan jumlah kendaraan di Kota Bandung yakni sebanyak 2,2 juta unit, sedangkan jumlah penduduk yakni sebanyak 2,4 juta jiwa.

“Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500 ribuan, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat,” kata Rijal di Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/2/2023).

BACA JUGA: 75 PNS dan PPPK Terima Bansos di Kendari, Dinsos: Kembalikan!

Dia menyebut, jumlah kendaraan itu semakin bertambah tiap tahunnya, tetapi luas jalan yang ada di Kota Bandung belum ada pertambahan yang signifikan.

Berdasarkan catatan, banyaknya volume kendaraan di Kota Bandung bisa dilihat dari data kendaraan yang melintas di persimpangan Kiaracondong-Soekarno Hatta.

Karena, kata dia, di kawasan timur Kota Bandung banyak pemukiman sehingga masyarakat hanya mengandalkan Jalan Soekarno-Hatta untuk menuju ke pusat kota.

Pada jam sibuk di pagi hari mulai dari pukul 06.00-09.00 WIB, menurutnya, ada sekitar 29 ribu kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di simpang tersebut. Sedangkan dari arah timur ke barat menurutnya ada 22 ribu kendaraan.

“Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50 ribu dalam tiga jam,” kata dia.

Menurutnya, hal itu pun menyebabkan pihaknya perlu melakukan pengaturan lalu lintas, diantaranya dengan mengatur siklus waktu lampu merah di sejumlah persimpangan, termasuk di Simpang Kiaracondong-Soekarno Hatta.

“Yang selama ini kita lakukan, dari pagi sampai malam itu melakukan pengaturan di simpang-simpang tertentu yang sudah jenuh,” kata dia.

Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat agar beralih ke transportasi publik. Karena, kata dia, penggunaan kendaraan pribadi menjadi faktor utama timbulnya kemacetan.

“Kita pengguna kendaraan pribadi mengeluh macet, sementara itu kita lupa bahwa kemacetan itu disebabkan oleh kendaraan pribadi, jadi siapa penyumbang kemacetan, ya kita,” kata dia.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tak Akan Pindah Homebase, Persik Kediri Sepakat Tetap Gunakan Stadion Brawijaya Untuk Gelar Laga Kandang di Musim Depan 
Tak Akan Pindah Homebase, Persik Kediri Sepakat Tetap Gunakan Stadion Brawijaya Untuk Gelar Laga Kandang di Musim Depan 
Persis Solo Tunjuk Pelatih Asal Belanda Untuk Duduki Kursi Pelatih Kepala
Persis Solo Tunjuk Pelatih Asal Belanda Untuk Duduki Kursi Pelatih Kepala
Persib Beberkan Alasan Datangkan Berguinho 
Persib Beberkan Alasan Datangkan Berguinho 
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

4

Nabati Berikan Komitmen untuk Warga Desa Ciparay Majalengka

5

CEK FAKTA: Pangeran Arab Terbangun Setelah 20 Tahun Koma
Headline
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.