Dinkes Kota Bandung: Pembiakan Nyamuk Wolbachia Terkendala

Penulis: distopia

Pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani. (Rizky/Teropongmedia)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tersu melakukan pengembangbiakan Nyamuk Wolbachia.targetkan empat kelurahan di Kecamatan Ujungberung untuk diimplementasikan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani. Ia menyatakan program ini akan tersu belanjut.

Ira mengaku, dari evaluasi dan implementasi di kelurahan sebelumnya di Pasanggrahan, banyak kendala yang menghambat proses pengembangbiakan nyamuk ‘mahal’ ini.

“Jadi berdasarkan hasil monev keempat dari Kelurahan Pasanggrahan, capaiannya sudah 67,5%. Namun memang hasil ini berasal dari 4 RW, padahal di sana ada 15 RW. Insyaallah bulan ini, minggu depan akan nambah di 4 Kelurahan Ujungberung lainnya yakni Pasir Endah, Pasir Wangi, Pasir Jati, dan Cigending,” kata Ira Dewi Jani, Selasa (25/6/2024).

Ira mengatakan, dalam implementasi Wolbachia di Kelurahan Pasanggrahan ada 11 RW yang tidak berjalan optimal. Meski demikian, kesuksesan di 4 RW lainnya menjadi pondasi penerapan pada empat kelurahan lainnya.

Dalam sekali menitipkan, kata dia, harusnya ada 308 ember yang disebar. Namun, banyaknya penolakan warga akibat misinformasi, menjadi kendala paling besar dalam implementasi wolbachia di Pasanggrahan.

“Iya jadi yang berhasil optimal itu 4 RW. Pada 11 RW lainnya itu tidak berhasil, karena banyak penolakan itu. Jadi tidak akan diteruskan di situ karena sudah tahu kalau memang tidak akan berhasil kalau dilanjutkan. Maka sekarang untuk empat kelurahan selanjutnya, kami optimalkan sosialisasi dan pendataan. Kan sayang kalo nggak berhasil,” ucapnya

Disisi lain, implementasi di empat kelurahan lainnya akan dilaksanakan serentak bulan ini. Namun ada hal yang menjadi catatan Dinkes, yakni membuat agar masyarakat paham dan bersedia untuk menjadi orang tua asuh ember nyamuk berwolbachia.

“Belajar dari Pasanggrahan ini, bisa lihat kunci kesuksesan itu kan bersedianya masyarakat untuk dititipkan ember wolbachia. Jadi kalau sekarang mastiin dulu dengan pendataan ortu asuh. Kemarin di empat kelurahan itu baru di angka 65-75 atau sekitar 63,49% orang tua asuh yang bersedia. Jadi kami ingin optimalkan dulu, kalau udah mendekati optimal baru direalisasikan. Semoga minggu depan bisa serentak,” ujarnya

Tak hanya itu, Ira juga mengaku, sepanjang April 2024 hasil monitoring evaluasi (monev) dengan Kemenkes RI kurang memuaskan. Sebab, Dari target 35% penyebaran di minggu pertama, baru 14% dari target yang tercapai. Minggu kedua seharusnya target 50% nyamuk wolbachia berhasil tersebar, baru 19% yang tercapai.

Bahkan di minggu ketiga yang seharusnya sudah mencapai 60% penyebaran, justru menurun jadi 14% dari target nyamuk yang harus disebar.

“Sementara program baru berhasil kalo proporsi nyamuk aedes aegypti berwolbachia,harus lebih dari 60% di alam. Jadi ya ini menjadi PR kami, sampai sekarang masih sosialisasi karena nggak bisa hanya sekali, harus terus menerus,” ujarnya

“Makanya kita belajar sosialisasi itu harus sampai ke akar rumput, tidak bisa hanya stakeholder. Saat ini persiapan akan lebih matang lagi,” tambahnya.

BACA JUGA: Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Bandung Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos Rp664 Juta

Oleh karena itu, Ira berharap nantinya Kota Bandung dapat mengimplementasikan nyamuk wolbachia di 4 kelurahan lainnya.

Ira juga menegaskan bahwa nyamuk wolbachia dapat mulai terasa dampak positifnya setelah penerapan optimal 1-2 tahun mendatang.

“Mungkin nanti ada strategi komunikasi yang baru dengan warga, kita bisa belajar dari pengalaman supaya lebih sukses. Karena sayang ya tenaga, waktu, biaya yang dikeluarkan kalau program ini nggak lancar. Dan perlu diingat, wolbachia ini dapat terasa dampaknya pada 1-2 tahun mendatang,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Idul Adha
Letkol Teddy Beli 4 Sapi Jumbo Irfan Hakim di Detik Terakhir Idul Adha
Haji 2025
Deretan Artis Indonesia Naik Haji 2025: Ivan Gunawan Hingga Afgan
Mayat tanpa busana Cianjur
2 Warga Pencari Pasir Temukan Mayat Perempuan Tanpa Busana di Sungai Cipenda Cianjur
Korupsi budidaya ikan
Kejari Purwakarta Tahan 6 Tersangka Kasus Korupsi Budidaya Ikan
UNIBI
Pengabdian Kepada Masyarakat — UNIBI TALK: “Pembekalan Teknik Copywriting untuk Personal Branding di Media Sosial kepada Pelajar SMA/SMK”
Berita Lainnya

1

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unpas Raih Juara di Ajang Padjadjaran Public Relations Fair (PPRF) 2025

2

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

5

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs China Selain Yalla Shoot
Headline
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia
Spanyol
Menang Dramatis 5-4 atas Prancis, Spanyol Melaju ke Final UEFA Nations League 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.