BANDUNG,TM.ID: Dinar Candy, salah satu tokoh terkenal dalam dunia hiburan Indonesia, baru-baru ini mengukir prestasi gemilang dalam ajang Holywings Sport Show (HSS) Series 3. Pertandingan tinju seru ini telah menunjukkan ketangguhan dan dedikasi dari Dinar Candy, yang berhasil mengalahkan lawannya, Pamela Safitri. Pada tanggal 10 September 2023 lalu, keduanya beradu tinju dalam pertarungan yang sangat dinantikan.
Kemenangan Megah Dinar Candy
Dinar sangat berbahagia dengan kemenangannya dalam pertandingan ini. Ia dengan bangga memakai sabuk juara HSS 3, mengukuhkan dirinya sebagai pemenang yang tak terbantahkan. Dalam sebuah tulisan yang dibagikannya pada Senin, 11 September 2023, Dinar dengan penuh semangat menyatakan, “Dinar Candy adalah juara HSS 3!”.
Protes Terhadap Aturan Pertandingan
Namun, di balik kemenangan megah ini, Dinar juga mengungkapkan ketidakpuasan dan protesnya terhadap beberapa aturan pertandingan tinju yang diberlakukan dalam pertarungan melawan Pamela Safitri. Salah satu hal yang membuatnya kesal adalah larangan memukul area dada lawan, yang merupakan permintaan dari tim Pamela.
“Dalam peraturan kontrak, saya tidak diizinkan untuk memukul area dada sesuai dengan permintaan tim Pamela,” keluh Dinar. Hal ini bukanlah aturan biasa, karena jika Dinar melanggarnya, ia akan terkena pengurangan 1 poin. Menariknya, ia juga mengungkapkan bahwa aturan serupa tidak berlaku saat pertandingannya melawan Nikita Mirzani tahun sebelumnya.
BACA JUGA : Dinar Candy Dibuat Emosi Pamela Safitri, Tantang Adu Jotos: Jangan Banyak Bacot!
Reaksi Netizen
Protes Dinar Candy terhadap larangan ini menjadi sorotan di media sosial. Netizen dengan cepat memberikan beragam komentar, termasuk yang penuh humor.
Beberapa di antaranya mengungkapkan kekhawatiran yang menggelitik, seperti takut adanya
“Takut petjah saaaaay” tulis salah satu netizen pada uanggahan Dinar jika aturan tersebut dilanggar. Ada juga yang bercanda tentang
” Yg sblah silikon lapisan balon gas” ucap salah satu netizen atau bahkan mencemooh
“Berarti selama ini gak ori yah”.
(Hafidah/Usamah)