BANDUNG, SUAR MAHASISWA AWARDS — Di era serba digital ini, hampir semua orang sulit lepas dari layar—entah itu ponsel, tablet, laptop, atau televisi. Bahkan saat liburan, sebagian besar waktu dihabiskan untuk update Instagram Stories atau scrolling TikTok. Padahal, konsep liburan sejati adalah untuk melepaskan diri dari rutinitas dan menyegarkan pikiran. Di sinilah ide “Digital Detox” atau detoks digital menjadi pilihan gaya hidup yang makin populer.
Digital detox adalah aktivitas menjauhkan diri dari perangkat elektronik untuk sementara waktu. Banyak yang melakukannya dengan berlibur ke alam, seperti ke pegunungan, pantai terpencil, atau desa wisata tanpa sinyal. Tujuannya? Mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki interaksi sosial langsung, dan tentunya—menemukan kembali ketenangan batin.
Menariknya, tren ini mulai diadopsi oleh banyak tempat wisata di Indonesia. Beberapa penginapan bahkan sengaja tidak menyediakan Wi-Fi untuk mendorong pengunjung benar-benar “terhubung” dengan alam dan sesama, bukan dengan internet. Hasilnya? Banyak yang merasa lebih segar secara mental setelah pulang liburan, bahkan lebih produktif saat kembali bekerja.
Jadi, apakah kamu berani mencoba liburan tanpa gadget? Mungkin ini saatnya kamu benar-benar menikmati matahari terbenam tanpa harus mengabadikannya—cukup dengan mata dan hati.
Penulis:
Isma Alifiyah