Luka Diabetes Bisa Sebabkan Amputasi? Kenali Ciri-cirinya

Diabetes penyebab amputasi
Diabetes penyebab amputasi. (istockphoto)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tidak hanya sekedar soal tingkat gula darah, pengidap diabetes juga kehilangan kemampuan dalam mengontrol glukosa darah secara efektif. Sejumlah faktor diabetes juga dapat menjadi salah satu penyebab masalah serius, seperti amputasi.

Tingginya kadar gula darah dapat menjadi penyebab timbulnya masalah pada sirkulasi, sistem kekebalan tubuh serta saraf. Tidak jarang, faktor-faktor tersebut dapat menghambat proses penyembuhan luka.

Mengapa Luka Diabetes Dapat Mengarah pada Amputasi?

Luka pada penderita diabetes bisa menjadi permasalahan serius yang bahkan mengancam anggota tubuh.

Ketidakmampuan seseorang yang mengidap diabetes untuk merasakan sakit atau kehilangan sensasi pada kaki dan jari kaki, banyak yang mengenalnya sebagai penyakit arteri perifer, dapat menyebabkan kondisi di mana aliran darah ke kaki dan tungkai terganggu.

Ketika seseorang tidak merasakan sakit pada kaki, luka kecil pun dapat berkembang menjadi infeksi tanpa orang sadari.

Kondisi diabetes juga dapat memicu neuropati perifer, di mana kerusakan saraf mengurangi aliran darah dan memperlambat proses penyembuhan luka.

Luka yang sulit sembuh berpotensi menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan, bahkan infeksi yang menyebar hingga ke tulang.

Ciri-ciri Luka Diabetes yang Berisiko Amputasi

Penting untuk mengenali tanda-tanda luka diabetes yang berisiko mengarah pada amputasi. Beberapa di antaranya meliputi.

1. Lepuhan atau benjolan berwarna daging dengan bintik hitam di area terluka.

2. Luka terbuka atau berdarah yang tak kunjung sembuh.

3. Pembengkakan, kemerahan, atau rasa hangat di satu area.

4. Kulit yang berubah warna atau bau busuk.

5. Tidak terasa nyeri (mungkin terjadi karena kerusakan saraf).

Merawat Kaki untuk Mencegah Luka Diabetes

Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.

Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk merawat kaki dan mencegah luka diabetes.

1. Rajin Memeriksa Kaki

Periksa kaki secara berkala untuk mengetahui adanya lecet, luka, atau tanda-tanda lainnya.

2. Cuci Kaki Setiap Hari

Bersihkan kaki dengan lembut menggunakan air hangat dan keringkan dengan baik, terutama di sela-sela jari.

BACA JUGA: Tips Kendalikan Gula Darah Tetap Normal, Cegah Diabetes dan Komplikasi

3. Menggunakan Pelembap

Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kelembaban kulit dan mencegah retakan.

4. Potong Kuku dengan Hati-hati

Potong kuku secara hati-hati dan hindari membiarkannya terlalu panjang.

Anda dapat mengurangi risiko luka diabetes yang dapat menjadi penyebab amputasi pada kaki dengan mengelola risiko penyakit ini secara baik. Bentuk pengelolaannya sendiri yaitu seperti, menjaga pila makan sehat, olahraga teratur, dan perawatan kaki yang tepat.

 

(Vini/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Cara Bikin Link Google Drive
Memahami Cara Bikin Link Google Drive, Permudah Berbagi File
Batu Bolong Canggu
Harga Tiket, Lokasi dan Daya Tarik Pantai Batu Bolong Canggu Bali
dunia film
Mengenal Cut Mini, Bintang Ikonik Dunia Film Indonesia
Burj Al Arab
Fasilitas Hotel Burj Al Arab, Salah Satu Hotel Terbaik di Dunia!
Drama Moving
Sinopsis dan Daftar Pemain Drama Moving, Saksikan di Disney
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Versace adalah
Simbol Medusa pada Logo Versace, Ini Arti dan Sejarahnya
Oli Sykes drop dead
Oli Sykes Luncurkan Koleksi Fesyen Terbaru Rayakan 20 Tahun Drop Dead
Merih Demiral Euro 2024
Perayaan Gol Merih Demiral di Euro 2024 Picu Kontroversi, UEFA Turun Tangan
Michael Jackson
Michael Jackson Dilaporkan Punya Utang USD 500 Juta Ketika Meninggal