BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar menjadi korban sengitnya pertandingan kontra Borneo FC. Dalam laga yang digelar pada Jumat, 22 November 2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung tersebut, Dedi Kusnandar hanya bermain selama 12 menit saja
Dalam laga tersebut, Dedi Kusnandar sempat terjatuh sambil memegangi punggungnya. Sempat mendapat penanganan dari salah seorang tim medis Persib, Geraldo Santos, nyatanya Dedi tak bisa melanjutkan pertandingan dan harus ditandu ke luar lapangan.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak pun akhirnua beri penjelasan terkait cedera yang didapat gelandang asal Jatinangor tersebut. Bojan menilai Dedi Kusnandar mengalami cedera pada bagian punggung dan disinyalir menjadi penyebab akan kerasnya permukaan lapangan Stadion GBLA.
Pelatih asal Kroasia itu menambahkan, kerasnya kontur lapangan Stadion GBLA juga sempat dikeluhkan oleh beberapa pemain lain. Hanya saja pemain lain lebih beruntung karena bisa melewati pertandingan tersebut tanpa mengalami masalah sedikitpun.
“Dia (Dedi Kusnandar) mengalami nyeri di punggung dan kita akan tahu besok. Tapi seperti yang tadi saya katakan, lapangannya cukup keras, karena ada 2-3 pemain juga yang mengeluhkan,” ujar Bojan kepada awak media,” buka Bojan kepada awak media.
Ia pun tak mengerti dengan proses renovasi yang sudah dilakukan sebelumnya. Namun menurut pandangannya, rumput lapangan Stadion GBLA seharusnya diganti agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sekaligus memberi rasa nyaman kepada para pemain.
“Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan selama renovasi. Mereka harus mengganti rumputnya dan bisa digunakan untuk lebih baik,” terang eks pelatih Johor Darul Takzim tersebut.
BACA JUGA:Harapan Beckham Putra Setelah Persib Akan Gunakan Stadion GBLA Sebagai Homebase
Pelatih berkepala plontos itu juga yakin, kontur lapangan yang keras ini juga akan dikeluhkan Borneo FC. Hanya saja untuk kemenangan di laga tersebut, ia merasa, kemenangan ini didapat karena Persib mampu beradaptasi lebih cepat dibandingkan Borneo FC.
“Tapi saya tidak melihat ini sebagai keuntungan bagi siapapun, karena semua sama bagi kedua belah pihak. Hanya mungkin kami lebih banyak menggunakan lapangan ini untuk berlatih.” tutup Bojan.
(RF/Usk)