BANDUNG,TM.ID: Fotografer senior Darwis Triadi menuai hujatan jagat maya, buntut komentarnya yang menyinggung aksi Kamisan di Istana Negara, Jakarta pada akun Instagram salah satu media nasional.
Aksi tersebut merupakan tuntutan dari keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia, yang rutin dipengeringati setiap hari Kamis. Tuntutan itu mengarah kepada Tragedi Semanggi, Trisakti, Tragedi 1998 pada 13 hingga 15 Mei, Peristiwa Tanjung Priok, dan lain-lain.
Darwis Triadi dianggap berkomentar miring, meminta menerima hasil Pilpres 2024 dengan lapang dada. Ia meminta aktivis Sumarsih tidak perlu membuat huru-hara karena aksinya itu.
BACA JUGA: Mahfud: MK Pernah Batalkan Hasil Pemilu Curang
“Wes to, pemilu wes rampung Bu. Tinggal tunggu KPU, quick count juga sudah ada. Trima karo lapang dodo (sudahlah, pemilu sudah selesai Bu. Tinggal tunggu KPU. Hitung cepat juga sudah ada. Terima dengan lapang dada),” tulis komentar Darwis Triadi.
“Ora usah nggawe ribut malah. Ojo gelem dikongkon ngene, pun kundur mawon (Jangan malah bikin keributan. Jangan mau disuruh melakukan seperti ini, sudah pulang saja),” sambungnya.
Ia juga seolah tau, mengapa aksi Kamisan itu terjadi pada tanggal 15 Februari 2024, bukan digelar jauh-jauh hari sebelum Pemilu 2024.
“Tujuannya sudah bisa dibaca kenapa enggak waktu jauh-jauh sebelum pemilu,” kata Darwis.
Namun, komentar miring Darwis Triadi rupanya telah dihapus, pada Sabtu (17/02/2024) sore. Kendati begitu, netizen sudah gerak cepat untuk menangkap jejak digital sang fotografer itu.
Sontak, Darwis panen kecaman netizen atas komentarnya itu. Netizen banyak yang menyebut, bahwa Darwis tidak bernurani.
“Fotografer tdk punya hati, memperlakukan seorang ibu yang memperjuangkan keadilan atas anaknya yang dikoyak oleh peluru,” cuit salah satu netizen.
“Sekarang si peng**** menghapus komentar tak bernuraninya itu. Sekarang dia sendiri yang pulang. Tapi jejak digitalmu akan selalu ada,” timpal netizen lain.
(Saepul/Usk)