JAKARTA, TM.ID : Menteri BUMN Erick Thohir dinilai punya modal untuk maju di ajang Capres/Cawapres 2024, berdasarkan citra positif di akar rumput.
Citra positif tersebut tercermin dari hasil monitoring dan analisis media sosial MediaWave terkait para menteri di Kabinet Indonesia Maju selama periode 1-31 Desember 2022.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Makassar Phil Sukri mengatakan masyarakat menilai Erick Thohir memiliki kemampuan personal sehingga mendapat citra positif di tataran akar rumput.
“Masyarakat saat ini menilai positif terhadap kinerja Menteri Erick Thohir, baik di kabinet maupun di luar tugas beliau sebagai pejabat publik,” kata Phil Sukri melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
MediaWave mengeluarkan hasil monitor dan analisis percakapan serta pemberitaan media sosial terkait para menteri di Kabinet Indonesia Maju selama periode 1-31 Desember 2022.
Hasilnya, dari formulasi Earned Media Share of Sentiment (EMSS), lima nama menteri memiliki sentimen positif cukup tinggi yang dibicarakan publik melalui media sosial.
BACA JUGA: Pengamat: Dukungan Ganjar-Erick Menguat oleh Suara Generasi Muda
Dari kelima nama tersebut, Erick Thohir menempati urutan tertinggi dengan capaian 23,11 persen dan total percakapan sebanyak 220.518; diikuti Menteri Sosial Tri Rismaharini di peringkat kedua dengan EMSS sebesar 2,67 persen dengan total percakapan sebanyak 8.750.
Berikutnya, peringkat ketiga disematkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dengan EMSS sebesar 1,82 persen dengan total percakapan 4.423.
Sukri menilai hasil persepsi publik dan analisis media sosial yang dikeluarkan MediaWave, kinerja mantan presiden Inter Milan FC tersebut sebagai Menteri BUMN maupun jabatan di luar pemerintahan mendapat respons positif dan dibicarakan publik.
Kemampuan personal yang mampu mengerjakan berbagai tugas berat Erick itu tersedia di ruang publik melalui media massa dan menjadikannya top of mine sebagian besar masyarakat Indonesia.
Hingga kini, menurut Phil Sukri, belum ada citra negatif yang mengarah ke Erick, sehingga citranya di akar rumput sangat baik.
Dia juga menilai citra itu dapat berdampak signifikan terhadap elektabilitas.
“Image positif tersebut akan mudah diingat masyarakat,” ujarnya.
Prestasi dan pembicaraan positif yang ada di ruang publik juga memiliki keterikatan kuat di survei politik, baik untuk calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Menurut dia, dalam melakukan survei politik, lembaga survei akan menanyakan kepada responden mengenai preferensi masyarakat untuk memilih capres atau cawapres.
(Budis)