JAKARTA, TM.ID: Bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI Perjuangan makin kokoh.
Posisi Ganjar makin kokoh usai parpol yang mengusung dirinya sudah merampungkan penyusunan Tim Pemenangan Nasional (TPN) di tingkat nasional. Terkini tim tersebut berubah nama menjadi Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).
Tim itu dibentuk dari hasil kerjasama empat parpol yakni PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.
Menurut Ketua TPN GP, Arsjad Rasjid menyampaikan kalau semua partai sudah melebur jadi satu dalam tim. Sehingga tidak ada lagi berbicara soal ide atau gagasan partai.
“Sekarang ini sudah lebur semuanya, sudah menjadi satu sekarang. Kita enggak bicara partai-partai, tapi kita bicara lagi kayak di perusahaan (kerja sama),” kata Arsjad dalam konferensi pers usai rapat TPN secara tertutup di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2023).
BACA JUGA: Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI, Dukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto?
“Dari semua partai ada empat partai sekarang ini dan sekarang ini tim ini saya katakan kalau, bayangkan sebuah perusahaan kayak PT. Namanya PT Tim TPN GP, GP nya Ganjar Presiden jadi tim pemenangan Ganjar Presiden,” jelasnya melanjutkan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura, Benny Rhamdani mengatakan jika dalam rapat mingguan TPN GP itu tidak ada perubahan formasi. Ganjar tetap didorong oleh para pendukungnya untuk maju sebagai bacapres.
Hal itu dibahas dalam rapat, sekaligus menepis soal rumor yang berkembang kalau Ganjar bakal jadi cawapres yang dipasangkan dengan salah satu bakal calon presiden lainnya.
Perlu diketahui, beredar isu kalau dia sempat dikaitkan bakal membentuk poros, bersama Prabowo Subianto. Ganjar sebagai cawapres dan Prabowo sebagai capres. Hal itu sepertinya tidak akan terwujud.
Dalam rapat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan, kalau sekarang semua parpol sedang melakukan dansa politik, sebelum masa pendaftaran capres dan cawapres.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi kemudian menyampaikan, dansa politik itu akan berhenti usai pendaftaran calon dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BACA JUGA: Prabowo dan Megawati Duduk Semeja Seolah Jawab Isu 2 Poros Pilpres 2024
“Meminjam istilah Bu Mega tadi disampaikan, sekarang ini semua sedang berdansa, dan pada saatnya nanti musik akan berhenti, ketika tiba-tiba hari partai-partai harus mendaftarkan calon-calonnya di KPU,” kata Arwani.
“Sehingga seperti apa realitas politik, seperti apa peta yang akan disuguhkan dalam kontestasi Pemilu 2024 nanti akan bisa digambarkan dari hari itu. Ketika musik dimatikan semua ‘kan gitu. Dan tidak ada dansa-dansa lagi,” tegasnya melanjutkan.