BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Danau Shuji yang memiliki luas sekitar 60 x 400 meter persegi ini, semakin populer sebagai destinasi wisata favorit di Desa Lembak, Sumatera Selatan. Wisata yang berjarak 70 kilometer dari Palembang ini memiliki kekayaan sejarah dan keindahan alam yang menenangkan.
Danau Shuji berlokasi di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Untuk menikmati destinasi wisata ini, cukup merogoh kocek Rp 5.000 per orang.
Jika, pengunjung ingin menikmati pengalaman naik perahu, maka akan mendapat biaya tambahan sebesar Rp 5.000, dan menyewa saung untuk bersantai dengan harga Rp 20.000 per jam.
Buka setiap hari dari mulai pukul 08.00 hingga 17.00, Danau suji memberikan perpaduan alam yang harmoni dan sempurna.
Sejarah Danau Shuji
Danau Shuji memiliki ukuran yang cukup luas, mencapai 60 x 400 meter persegi, dan terletak di tengah hamparan perkebunan karet milik warga setempat. Nama “Shuji” diambil dari peristiwa sejarah yang terjadi pada masa perang kemerdekaan Indonesia.
Menurut Bob Permana, pengelola Danau Shuji, pada tahun 1940-an, lokasi ini digunakan oleh pasukan Jepang sebagai dapur umum. Tempat ini berjarak hanya sekitar 1 kilometer dari bandara militer Jepang saat itu.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah yang ada, sebuah patung prajurit Jepang lengkap dengan pakaian kebesarannya dibangun di luar gerbang masuk Danau Shuji.
Perkembangan Jadi Ekowisata Mandiri
Saat ini, Danau Shuji telah berkembang sebagai ekowisata mandiri. Banyak wisatawan yang mulai berbondong-bondong berkunjung ke tempat ini, terutama pada akhir pekan. Kondisi ini berbeda dengan lima tahun yang lalu, sebelum adanya Program Shuji Bersolek (Bergerak Bersama untuk Pengembangan Sosial, Lingkungan, dan Ekonomi).
Program Shuji Bersolek merupakan bentuk apresiasi dari PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Prabumulih Field kepada Bob Permana yang memprakarsai pembersihan sungai.
Pada saat itu, Bob berinisiatif untuk membangun ekowisata guna membantu para pemuda yang terdampak PHK. Di tahun 2020, sebuah pabrik di Desa Lembak ditutup, menyebabkan 217 warga kehilangan pekerjaan.
“Saya bisa merasakan ketika kehilangan pekerjaan. Tidak punya uang,” kata Bob, mengutip RRI, Jumat (9/8/2024).
Pada waktu itu, Bob mengajak mereka yang terkena PHK untuk ikut bergerak bersama. Baginya, menghasilkan uang adalah prioritas kedua.
Kebetulan Bob memiliki dana untuk modal awal. Keberhasilannya dalam menjalankan tugas pengamanan di Muara Enim membuat kliennya puas dengan hasil kerjanya.
Inisiatif pengembangan wisata Danau Shuji menarik perhatian Pertamina. Kemudian pertamina memberikan dukungan dana kepada ekowisata Danau Shuji melalui empat kelompok. Melalui program Shuji Bersolek, Desa Lembak berhasil tumbuh menjadi desa dengan perkembangan ekonomi yang signifikan.
BACA JUGA: Danau Toba Jadi Destinasi Super Prioritas Pengembangan Wisata Indonesia
Di sekitar Danau Shuji terdapat perkebunan perkebunan karet yang mengitarinya, sehingga menambah suasana rindang yang memberikan kedamaian. Wisata yang penuh kedamaian ini sangat untuk wisatawan yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
(Virdiya/Budis)