Stop Nahan Kentut! Perhatikan Dampak Ini

Penulis: Vini

Dampak Menahan kentut
Ilustrasi. (pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Setiap hari, seseorang pasti sering mengeluarkan gas alami, atau banyak yang mengenalnya dengan nama kentut atau buang angin. Namun, terkadang dalam situasi tertentu seseorang memilih untuk menahan kentut, karena rasa malu, padahal hal ini mengakibatkan beberapa dampak buruk.

Setiap hari, tubuh mengeluarkan gas yang menumpuk di sistem pencernaan melalui kentut. Meskipun banyak yang menganggap hal yang memalukan karena suara atau bau yang muncul, kentut merupakan hal normal dan penting bagi kesehatan pencernaan.

Menahan kentut, dapat memberikan dampak buruk bagi kesehtaan. Berikut adalah beberapa bahaya menahan kentut yang perlu Anda ketahui.

Dampak Menahan Kentut

1. Nyeri di Area Perut

Menahan kentut dapat menyebabkan nyeri di area perut. Gas yang menumpuk tanpa dilepaskan akan memberi tekanan pada otot-otot perut, menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman.

Pada orang yang menderita sindrom iritasi usus besar (IBS), rasa sakit akibat menahan kentut bisa lebih parah karena sensitivitas saluran pencernaan mereka lebih tinggi.

Oleh karena itu, bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan seperti IBS, menahan kentut sangat tidak disarankan.

2. Kembung

Salah satu efek langsung menahan kentut adalah kembung. Kembung terjadi ketika udara terperangkap dalam sistem pencernaan, membuat perut terasa penuh dan tegang.

Dalam beberapa kasus, kembung yang parah bisa membuat perut tampak membesar. Jika Anda merasa kembung, menahan kentut hanya akan memperburuk keadaan, karena udara yang seharusnya dikeluarkan tetap terjebak di dalam tubuh.

3. Sembelit

Bahaya lain dari menahan kentut adalah sembelit. Ketika udara dan gas tertahan, feses menjadi lebih sulit untuk bergerak melalui usus besar. Semakin lama feses tertahan, semakin keras dan kering sehingga sulit untuk dikeluarkan.

Kebiasaan menahan kentut juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam merespons keinginan untuk buang air besar, memperburuk kondisi sembelit.

4. Meningkatkan Risiko Masalah pada Usus Besar

Kebiasaan menahan kentut juga dapat meningkatkan risiko iritasi pada usus besar. Terlalu sering menahan gas dapat menyebabkan peradangan dan iritasi, terutama bagi mereka yang menderita ambeien.

Pada pengidap ambeien, menahan kentut bisa memperburuk kondisi dengan menyebabkan rasa tidak nyaman di sekitar area yang terkena ambeien.

BACA JUGA: Penyebab dan Cara Atasi Kentut yang Berlebihan

Itulah beberapa dampak buruk pada kesehatan, akibat menahan kentut. Oleh karena itu, belajarlah untuk kurang-kurangi menahan kentut.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
korban longsor garut
Daftar Nama 4 Korban Tewas yang Tertimbun Longsor Cisewu Garut
pemakzulan gibran (2)
Muzani Tak Tahu Lanjutan dari Surat Pemkzulan Gibran
peredaran Narkoba bekasi
Polda Metro Jaya: Bekasi Jadi Pusat Peredaran Narkoba Terbesar
kdrt damkar sahroni
Kasus KDRT Dilaporkan ke Damkar, Sahroni Colek Polisi
Job Fair Ciamis 2025
BPS: Ada 23 Ribu Pengangguran di Ciamis, Job Fair 2025 Sediakan 1.150 Lowongan Kerja
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

4

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

5

CEK FAKTA: Klaim Uang Haji Dipakai Jokowi 
Headline
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.