BANDUNG, TEROPONGMEDIA – Nama Christian Mbilli mungkin belum setenar Canelo Alvarez atau Terence Crawford.
Namun di balik catatan rekor sempurna 29-0 (24 KO), tersimpan kisah petinju yang lama diabaikan oleh rival-rival sekelasnya, hingga akhirnya mendapat kesempatan tampil di salah satu panggung terbesar tahun ini di Allegiant Stadium, Las Vegas.
Bagi Mbilli, perjalanan menuju laga melawan Lester Martinez pada kartu utama duel Canelo vs Crawford adalah hasil dari kesabaran, kerja keras, dan konsistensi.
Sebagai peraih sabuk interim WBC super middleweight, petinju kelahiran Kamerun yang kini bermukim di Montreal itu merasa sudah terlalu lama menunggu panggung sebesar ini.
“Sejujurnya, saya rasa memang dilahirkan untuk momen seperti ini. Saya hanya butuh kesempatan, dan sekarang saatnya tiba,” ujar Mbilli, melansir UFC.com, Rabu (10/9/2025).
Selama bertahun-tahun, Mbilli aktif menantang para bintang besar di divisinya. Namun bukannya dijawab, namanya justru sering dihindari. Bagi sebagian orang, itu kerugian besar secara bisnis.
Tetapi bagi Mbilli, status tersebut hanyalah tanda bahwa lawan tahu betapa berbahayanya dirinya.
“Saya sudah mengalahkan empat petinju top 10, Martinez akan jadi yang kelima. Mereka bisa membuat banyak alasan, tapi intinya mereka tahu saya membawa rasa sakit di ring,” kata Mbilli.
Sebelum laga ini, kemenangan Mbilli kerap terjadi jauh dari sorotan global. Padahal, performanya meyakinkan, empat dari lima laga terakhir berakhir KO, termasuk kemenangan brutal atas Maciej Sulecki dalam satu ronde.
Baca Juga:
Khamzat Chimaev vs Reiner De Ridder Siap Bertarung di UFC 321, Tunggu Keputusan UFC
Bahkan saat harus bertarung penuh waktu melawan Sergiy Derevyanchenko, ia tetap mendominasi hampir seluruh ronde.
Kini, dengan tampil di Netflix pada kartu utama yang akan ditonton dunia, Mbilli melihat peluang emas untuk memperluas pengaruhnya.
“Bagi saya, ini lebih dari sekadar pertarungan. Dunia akan menonton, dan saya ingin menunjukkan siapa saya kepada mereka yang baru pertama kali menyaksikan,” ujarnya.
Meski fokusnya tertuju pada Martinez, Mbilli tidak menutup mata terhadap peluang besar di depan. Jika Canelo Alvarez keluar sebagai pemenang melawan Crawford, pintu duel akbar bisa terbuka lebih lebar.
“Jika Canelo menang, peluang saya lebih besar karena Crawford mungkin tidak akan lama di 168. Tapi saya tak mau terlalu jauh berpikir. Yang penting, saya siap kapan pun panggilan itu datang,” tegasnya.
Dari petinju yang lama dipandang sebelah mata menjadi bintang potensial di panggung dunia, Mbilli kini berdiri di persimpangan penting kariernya.
Satu kemenangan gemilang lagi bisa mengubahnya dari sekadar “petinju yang ditakuti” menjadi nama besar yang tak mungkin dihindari lagi.
(Budis)