BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Selebgram Chandrika Chika kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan. Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental Chika, mengingat riwayat penggunaan narkoba di masa lalu.
Psikolog Bunda Romi memberikan analisis mendalam terkait kasus ini, menyoroti beberapa faktor yang mungkin melatarbelakangi tindakan Chika.
Dugaan Pengaruh Narkoba dan Alkohol
Bunda Romi mempertanyakan kondisi Chika saat melakukan dugaan penganiayaan.
“Gak logis aja orang lagi gak ngapa-ngapain, tapi dipukul. Dia melakukannya dalam keadaan sadar atau tidak?,” Bunda Romi mengutip YouTube Cumi-cumi pada Kamis (19/12/2024).
Ia meminta pihak kepolisian menyelidiki kemungkinan pengaruh alkohol. Namun, jika tidak ada pengaruh alkohol, Bunda Romi mencurigai masalah kesehatan mental Chika sebagai dampak dari penggunaan narkoba sebelumnya.
“Habis mengkonsumsi narkoba itu nalarnya kan gak jalan. Jadi orang terbawa pada reflek lebih banyak dan berpikir tidak jelas,” jelas Bunda Romi.
Bunda Romi menilai Chika cenderung menunjukkan eksistensi dengan cara yang keliru, yang menyebabkannya terjerumus dalam masalah.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Playitsafebaby News (@playitsafebabynews)
BACA JUGA : Selebgram Chika Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penganiayaan
“Apa dia ada kecemasan kalau tidak terkenal? Harus diberi treatment supaya dia menerima dirinya apa adanya dan mencari hal lain yang lebih positif untuk menaruh eksistensinya itu,” sarannya.
Selain itu, Bunda Romi juga menyoroti kurangnya arahan dari orang tua atau kerabat dalam kehidupan Chika.
“Saya melihat dia tidak punya stimulasi moral yang baik sehingga gak ada empati pada orang lain. Hidupnya gak ada yang mengarahkan,” tambahnya.
Kronologi Laporan Polisi
Kuasa hukum korban telah melaporkan Chika ke Polres Jakarta Selatan atas dugaan penganiayaan pada Sabtu, (14/12/2024), dengan nomor laporan LP/B/3883/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya. Laporan tersebut didukung oleh bukti rekaman CCTV dan hasil visum dokter.
(Hafidah Rismayanti/Budis)