Cerminkan Ketidakadilan, Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Diberangus!

Penulis: Budi

Jurusan IPA IPS dan Bahasa di SMA
(Foto: Ombudsman RI).
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, mengungkapkan alasan ditiadakannya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia.

Langkah ini diambil karena penjurusan tersebut dianggap mencerminkan ketidakadilan dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam pilihan studi lanjutan di perguruan tinggi.

Menurut Anindito, penjurusan tradisional sering kali membuat para orang tua cenderung memasukkan anak-anak mereka ke jurusan IPA.

“Kalau kita jurusan IPA, kita bisa memilih jurusan lain,” kata Anindito melansir Kompas, Rabu (17/7/2024).

Anindito menjelaskan, orang tua berpikir bahwa dengan masuk jurusan IPA, anak-anak mereka akan memiliki lebih banyak pilihan program studi (prodi) saat masuk perguruan tinggi.

Akibatnya, banyak siswa IPA yang mengambil prodi yang biasa didaftarkan oleh siswa jurusan IPS dan Bahasa, mengakibatkan kuota untuk siswa IPS dan Bahasa semakin menipis.

Untuk mengatasi ketidakadilan ini, Kemendikbud Ristek menghapus penjurusan dan menggantinya dengan sistem pemilihan mata pelajaran sesuai minat siswa.

Perubahan ini tertuang dalam Kurikulum Merdeka yang fokus mengembangkan minat dan bakat siswa hingga kelas 10, kemudian melakukan pemilihan mata pelajaran pada kelas 11.

“Baru kelas 11-12 mata pelajaran yang sesuai dengan bakat minat. Kita sediakan asesmen bakat minat,” ujar Anindito.

Anindito menegaskan, tanpa penjurusan, siswa tetap dapat fokus belajar sesuai keinginan mereka untuk meraih masa depan yang diimpikan.

Dalam praktiknya, setelah memilih mata pelajaran, siswa akan menjalani pembelajaran wajib di hampir separuh waktu di sekolah, sementara sisanya difokuskan pada pelajaran yang dipilih sesuai minat dan kebutuhan karier mereka.

Langkah penghapusan jurusan ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan merata.

BACA JUGA: Perhatikan, Begini Sistem Penilaian SIMAK UI 2024!

Dengan Kurikulum Merdeka, siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sejak dini, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang pendidikan lanjutan dan karier mereka.

Sistem ini juga diharapkan dapat mengurangi tekanan yang sering dirasakan oleh siswa dan orang tua terkait pilihan jurusan.

Dengan fokus pada minat dan bakat, siswa diharapkan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Meskipun perubahan ini menjanjikan banyak manfaat, ada tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah memastikan bahwa semua sekolah memiliki sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung sistem baru ini.

Selain itu, guru perlu mendapatkan pelatihan yang tepat untuk mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

“Dengan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengejar minat dan bakat mereka, kita berharap dapat mencetak generasi yang lebih kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tukasnya.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.