BANDUNG,TM.ID: Langkah bore up atau mengubah diameter piston, sebagai cara untuk meningkatkan kecepatan motor.
Namun, saat melakukan bore up harus benar-benar tepat perhitungan secara teknis, agar konsumsi bensin tidak meningkat alias boros.
Melansir situs Suzuki, adapun pengertian teknis yang tepat untuk melakukan bore up adalah:
1.Hitung Rasio Kompresi dengan Teliti
Sebelum memulai proses bore up, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung rasio kompresi. Rasio kompresi merupakan perbandingan antara volume total silinder mesin dengan volume ruang bakar. Volume total ini terdiri dari volume ruang bakar awal dan volume silinder yang telah diperbesar setelah bore up.
BACA JUGA: Dilarang Keras Lakukan Hal Ini Saat Ban Motor Masih Baru
Contoh sederhana, jika rasio kompresi awal kendaraan Anda adalah 10:1 dan setelah bore up mesinnya berubah menjadi 150cc, maka rasio kompresi akan berubah menjadi 16:1 yang merupakan nilai yang sangat tinggi.
Perubahan rasio kompresi ini perlu diimbangi dengan memperbesar volume ruang bakar agar mesin tetap beroperasi dengan efisien. Selain itu, perlu diingat bahwa semakin tinggi rasio kompresi, semakin tinggi pula oktan bensin yang dibutuhkan.
2. Ganti Filter Udara
Setelah bore up selesai, perhatian juga harus difokuskan pada sistem pasokan udara ke mesin. Dengan meningkatnya kapasitas silinder, mesin membutuhkan pasokan udara yang lebih banyak ke dalam ruang bakar.
Oleh karena itu, gantilah filter udara mesin Anda sesuai dengan kebutuhan mesin yang telah diperbesar setelah bore up. Tidak mengganti filter udara dapat membuat mesin terasa seperti “tercekik” karena kekurangan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran.
3. Pilih Pelumas Mesin yang Tepat
Mesin yang telah di-bore up akan bekerja lebih keras dan memerlukan pelumas yang lebih baik. Jangan hanya memperbesar piston, tetapi tingkatkan juga kualitas oli mesin Anda. Pastikan untuk menggunakan oli mesin yang sesuai dengan spesifikasi mesin yang telah diperbesar.
Selain itu, perhatikan juga frekuensi pemeriksaan oli setelah melakukan bore up. Kelebihan oli dapat merusak mesin, sementara kekurangan oli dapat menyebabkan kerusakan yang serius.
4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
bahan bakar lebih tinggi dibandingkan dengan motor standar. Hal ini karena ukuran piston telah diperbesar, sehingga mesin memerlukan pasokan bensin yang lebih banyak untuk pembakaran.
Oleh karena itu, siapkan diri Anda untuk sering mengunjungi pompa bensin (SPBU) untuk mengisi tangki bahan bakar motor Anda. Sebaiknya juga selalu gunakan bensin dengan oktan yang sesuai dengan rekomendasi mesin Anda.
Dalam melakukan bore up pada mesin motor, perhatian terhadap detail-detail seperti rasio kompresi, filter udara, pelumas mesin, dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi sangatlah penting.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Anda dapat memastikan bahwa mesin motor Anda tetap berjalan dengan baik dan performa yang ditingkatkan dapat dinikmati dengan lebih aman dan optimal.
(Saepul/Budis)