BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Haryo Purwodiningrat merupakan contoh nyata dari seseorang yang tidak menyerah pada keterbatasan finansial dalam mengejar impiannya untuk bisa melanjutkan pendidikan di universitas ternama di Indonesia.
Meskipun berasal dari keluarga dengan penghasilan terbatas, Haryo berhasil masuk FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada tahun 2024.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut, berhasil menembus berbagai rintangan dan membuktikan bahwa semangat, doa, dan kerja keras dapat mengatasi berbagai hambatan, termasuk kendala ekonomi.
“Setelah dinyatakan diterima di FKUI, saya merasa sangat senang, bersyukur, dan lega di saat yang bersamaan. Perjuangan dan doa yang selama ini dilakukan akhirnya membuahkan hasil, dan seluruh kerja keras akhirnya terbayarkan. Saya percaya bahwa tanpa campur tangan Tuhan, saya tidak akan bisa sampai ke titik ini,” kata Haryo, dalam keterangannya pada laman UI, Selasa (27/8/2024).
Prestasi Luar Biasa di Tengah Keterbatasan
Sebelum keterima di FKUI, Haryo telah mengukir banyak prestasi di tingkat nasional dan daerah. Di antaranya, ia meraih Medali Perunggu dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023, Juara 1 National Medical and General Biology Competition (NMGBC) 2024 FKUI.
Kemudian, ia juga meraih Juara 1 dalam berbagai kompetisi biologi di universitas terkemuka seperti Universitas Airlangga dan Universitas Padjajaran.
Prestasi-prestasi ini tidak hanya menunjukkan kecerdasannya, tetapi juga ketekunan dan komitmennya dalam meraih cita-cita.
Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga, terutama dari ibunya, Henrietta Agustina, memainkan peran penting dalam perjalanan Haryo. Henrietta, yang menjadi tulang punggung keluarga dengan penghasilan sekitar 1,5–2 juta rupiah per bulan dari warung makannya, selalu memberikan semangat dan doa bagi putranya.
Meskipun kondisi ekonomi keluarga sempat membuat Haryo ragu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dorongan dan restu sang ibu menjadi kekuatan tersendiri bagi Haryo.
Membuka Jalan Menuju FKU
Dengan tekad kuat, Haryo mencari berbagai informasi tentang jalur masuk dan biaya kuliah di fakultas kedokteran. Ia menemukan bahwa FKUI memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga.
Selain itu, UI juga menawarkan banyak beasiswa, baik dari internal maupun eksternal, yang dapat meringankan beban biaya kuliah. Berbekal informasi ini, Haryo memutuskan untuk mendaftar ke FKUI melalui jalur SNBP dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Mendapat UKT Terjangkau di FKUI
Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, Haryo mendapat pernyataan lulus sebagai mahasiswa FKUI pada tahun 2024. Yang lebih menggembirakan, ia hanya perlu membayar UKT sebesar dua juta rupiah per semester hingga lulus.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Haryo dan keluarganya, tetapi juga membuktikan bahwa pendidikan tinggi di fakultas kedokteran dapat terjangkau oleh siapa saja, asalkan ada tekad dan usaha.
Menjadi Inspirasi bagi Mahasiswa Lain
Keberhasilan Haryo tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi ia dan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Plh. Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), M.P.H, menyatakan bahwa Haryo telah mematahkan stigma bahwa kuliah di FKUI hanya untuk mereka yang mampu secara finansial.
Dengan pencapaiannya, Haryo diharapkan dapat terus mengukir prestasi dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada di FKUI untuk berkembang lebih jauh.
BACA JUGA: Kuliah Kedokteran Lewat SNBP Tahun 2025, Siapkan 3 Matkul Ini!
Kisah Haryo Purwodiningrat ini dapat menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tapi terkendala oleh finansial.
Semangat, ketekunan, kerja keras serta dukungan orang terdekat dapat menjadi modal untuk meraih impian yang terasa mustahil.
(Virdiya/Aak)