Mozaik Ramadhan

Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Ditipu Tabib Palsu Berakhir Plot Twist

Kisah Abu Nawas
Illustrasi (Pinterest)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah kisah menceritakan bahwa Abu Nawas pernah tertipu oleh seorang tabib palsu, namun berakhir plot twist hingga tabib tersebut akhirnya menyesal telah menipu Abu Nawas.

Suatu kisah menceritakan saat Abu Nawas sedang menderita sakit yang berkepanjangan. Abu Nawas yang terbaring lemah dan tidak berdaya disarankan oleh istrinya untuk berobat ke sebuah tabib yang dipercaya mampu menyembuhkan segala penyakit.

Abu Nawas yang tidak kunjung sembuh dari penyakitnya akhirnya mencoba mendatangi tabib tersebut.

Sang Tabib tersebut mengaku bahwa dirinya memiliki kesaktian yang mampu menyembuhkan segala penyakit. Ratusan pasien telah datang ke rumah sang tabib untuk berobat. Hebatnya, banyak warga yang mengaku sembuh setelah mendatangi tabib tersebut.

Namun tidak ada yang mengetahui sebenernya sang tabib hanyalah pesulap yang memiliki trik untuk menipu para pasien nya. Sang tabib juga memiliki rayuan manis yang bisa meyakinkan pasien untuk datang berkali kali untuk berobat.

Sudah tiga kali Abu Nawas datang untuk berobat namun tidak kunjung sembuh. Padahal biaya berobat terbilang mahal, yaitu mencapai 100 dinar untuk sekali berobat. Abu Nawas yang tidak merasakan tanda tanda kesembuhan mulai curiga bahwa sang tabib adalah seorang penipu.

Setelah beberapa waktu, akhirnya Abu Nawas sembuh. Abu Nawas masih kesal karena telah tertipu oleh sang tabib palsu.

“Aku telah tertipu sebanyak 300 dinar akibat tabib palsu itu. Aku harus mendapatkan uang ku kembali!” gumam Abu Nawas.

Setelah sekian lama merenung di depan rumahnya, Abu Nawas pun menemukan ide cemerlang untuk mendapatkan uangnya Kembali.

Ide Cemerlang Abu Nawas

Keesokan pagi nya Abu Nawas membuka praktik pengobatan di rumanya. Untuk menyaingi praktik sang tabib palsu, Abu Nawas memasang spanduk bertuliskan “Sembuh bayar 100 dinar, Jika tidak sembuh uang Kembali 1.000 dinar.”

Sontak warga yang semula hendak berobat pada sang tabib palsu berbalik, dan berbondong bondong mendatangi rumah Abu Nawas untuk berobat.

Menyadari tempat nya mendadak sepi, sang tabib pun bertanya pada sang asisten.

“kemana perginya para pasienku?” tanya sang tabib.

“Apakah tabib tidak mengetahui bahwa Abu Nawas baru saja membuka praktik? Abu Nawas menjanjikan 1.000 dinar apabila tidak sembuh setelah berobat padanya,” jawab sang asisten.

“Benarkah dia akan memeberikan 1.000 dinar jika pasien tidak sembuh?” tanya tabib heran.

“Iya tabib, makanya saat ini pasien berbondong bondong mendatangi rumah Abu Nawas,” jawab asisten.

Mendengar hal itu, sang tabib kemudian girang. Tabib palsu tersebut senang karena dirinya terpikirkan rencana untuk menipu Abu Nawas demi mendapat kan 1.000 dinar tersebut.

“Aku punya rencana untuk menipu Abu Nawas dan mendapatkan 1.000 dinar itu,” ucap sang tabib kepada asisten nya.

“Bagaimana caranya?” tanya sang asisten bingung.

“Aku akan datang pada Abu Nawas dan berpura pura sakit. Aku akan mengatakan bahwa lidah ku mati rasa dan tidak bisa merasakan apa apa. Dan ketika dia beri obat, aku akan mengaku tidak sembuh karena hanya aku yang tahu apakah lidah ku bisa merasakan atau tidak,” jelas sang tabib.

Rencana Licik Tabib Palsu

Setelah menjelaskan rencananya pada sang asisten, sang tabib pun mendatangi Abu Nawas.

“Wahai Abu Nawas, aku datang kemari untuk berobat kepada mu, aku dengar kau membuka praktik disini,” ucap sang tabib.

“Betul, namun bukan kah kau juga seorang tabib? Mengapa berobat kemari?,” tanya Abu Nawas.

“Aku sakit namun aku sedang kehabisan obat, untuk itu aku mendatangimu,” Jelas sang tabib mencoba meyakinkan Abu Nawas.

Abu Nawas telah mengetahui bahwa sang tabib akan mencoba menipu nya Kembali. Namun Abu Nawas telah memiliki rencana untuk membalas nya.

“Baiklah, kalau begitu tolong sampaikan apa keluhan penyakitmu?” tanya Abu Nawas.

“Aku merasa sakit dan kini lidah ku tidak bisa merasakan apa apa, bisakah kau menyembuhkan penyakit ku sehingga aku bisa merasakan lagi?” tanya sang tabib.

“Tentu saja! aku punya obatnya, silahkan tunggu sebentar.” Abu Nawas kemudian pergi ke dapur dan memeras sebuah lemon kedalam sebuah botol.

“Coba lah minum obat ini, maka aku yakin kau akan segera sembuh,” ucap Abu Nawas dengan yakin.

Sang tabib pun segera meminum obat tersebut. Seketika muka sang tabib mengerenyit.

“Apa ini, ini sangat asam. Ini bukan lah obat melainkan air lemon. Kau coba menipu ku wahai Abu Nawas?”

“Kok tabib bisa tahu jika itu adalah air perasan lemon. Aku rasa tabib telah sembuh setelah meminum nya. Sekarang berikan aku 100 dinar sebagai biaya berobat!”

Sang tabib yang kesal karena rencana nya gagal pun memberi uang nya pada Abu Nawas dan segera pulang.

Tabib Hilang Ingatan

Sang tabib masih merasa tidak mau kalah. Keesokan harinya sang tabib kembali menemui Abu Nawas.

“Wahai Abu Nawas, aku kini sakit kembali. Kepala ku sangat sakit dan aku kini tidak dapat mengingat apa apa. Bisakah kau mengobati ku?”

“Tentu saja aku bisa menyembuhkan penyakit mu wahai tabib. Sekarang tunggu sebentar” ucap Abu Nawas.

Abu Nawas kemudian pergi ke dapur dan Kembali memeras sebuah lemon yang dimasukan kedalam botol.

“Minumlah obat ini, maka kau akan sembuh” kata Abu Nawas sambil memberikan botol obat tersebut.

Melihat botol tersebut sang tabib terkejut dan segera menolak. “Aku tidak mau minum obat ini, aku tahu botol ini berisi air lemon sama seperti yang kau beri pada ku kemarin” ucap sang tabib.

Abu Nawas pun tersenyum lebar. “Wah hebat, seperti nya tabib telah sembuh sebelum meminum nya. Tabib telah mendapatkan ingatan tabib Kembali. Sekarang berikan aku 100 dinar sebagai biaya berobat!”

Tabib pun semakin kesal karena usaha nya gagal kembali dan dia telah kehilangan 200 dinar.

Upaya Terakhir sang Tabib

Namun sang tabib masih tidak mau kalah dan berusaha mendapat 1.000 dinar dari Abu Nawas. Dengan membawa sebuah tongkat sang tabib pun mendatangi Abu Nawas sekali lagi, dan yakin akan berhasil kali ini.

“Wahai Abu Nawas, mataku sakit sekali, aku sekarang menjadi buta dan tidak bisa melihat,” ucap sang tabib berpura pura.

Melihat kondisi sang tabib, Abu Nawas menjawab dengan sedih. “Mohon maaf wahai tabib, sepertinya kali ini aku tidak bisa menyembuhkan mu. Sebagai ganti nya aku akan memberikan uang 1.000 dinar.”

Setelah menerima uang dari Abu Nawas, sang tabib pun pulang dengan gembira karena berhasil Menipu dan mendapatkan 1.000 dinar dari Abu Nawas.

BACA JUGA:

Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Pukuli Penjaga Gegara Hadiah Raja

KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi Beri Tips Jaga Etika dan Ibadah dengan Sesama Makhluk

Namun tak berapa lama, sang tabib Kembali ke rumah Abu Nawas sambil marah marah. “Apa ini Abu Nawas kau coba menipu ku Kembali ya?”

“Ada apa wahai tabib?” tanya Abu Nawas. “Bukan kah aku telah memberi mu kompensasi sebesar 1.000 dinar.”

“1.000 dinar apanya, kamu hanya memberiku uang 10 dinar, kau telah menipuku” ucap sang tabib sambil marah dan menunjukan uang yang barusan diberikan Abu Nawas.

Abu Nawas mengambil uang tersebut dan memeriksanya. “Benar ini ternyata uang 10 dinar. Namun bukan kah kau tidak bisa melihat wahai tabib?” ucap Abu Nawas.

Sang tabib yang ketahuan berpura pura pun terdiam. Sementara Abu Nawas menjulurkan tangan nya.

“Aku rasa sekarang tabib sudah sembuh dan bisa melihat kembali, sekarang mana biaya berobatnya.”

Sang tabib pun memberikan 100 dinar pada Abu Nawas. Setelah itu sang tabib pun kapok dan tidak lagi mendatangi Abu Nawas.

Hikmah Dari Kisah Abu Nawas Ditipu Tabib Palsu Berakhir Plot Twist

Dari kisah Abu Nawas ini tercermin hikmah dan pelajaran yang bisa diambil terkait penipuan yang dilakukan oleh sang tabib palsu. Penipuan merupakan salah satu tindakan yang dapat merusak hubungan antarmanusia. Bahkan, Islam amat membenci umatnya yang melakukan penipuan.

Allah telah melarang manusia untuk berbohong. Banyak ayat Al-Quran yang membahas tentang perilaku dusta atau berbohong, salah satunya surat An-Nahl ayat 105 yang berbunyi;

اِنَّمَا يَفۡتَرِى الۡـكَذِبَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ‌ۚ وَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡكٰذِبُوۡنَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.” (QS An-Nahl:105)

Selain itu, Rasulullah dalam hadist nya juga telah melarang umat-nya untuk berbohong.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْد رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong).’” (Abu Dawud no.4989).

Dari kisah Abu Nawas ini mengingatkan bahwa berbohong dalam hal ini melakukan penipuan adalah hal tercela sebagaimana telah dilarang oleh Allah dalam Al-Quran serta Hadist Rasullullah.

 

(Raidi/ Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Anies Baswedan Hadir di PN Jakpus
Ikuti Sidang Perdana Tom Lembong, Anies Baswedan Hadir di PN Jakpus
Prawira Bandung Akhiri Kerja Sama Dengan John Murry
Prawira Bandung Akhiri Kerja Sama Dengan John Murry
Pelatih Persib Beri Komentar
Sukses Hancurkan Persik, Pelatih Persib Beri Komentar
Dedi Mulyadi: Perlu Konsep Terpadu Tata Kawasan Puncak
Cegah Banjir Jabodetabek, Dedi Mulyadi: Perlu Konsep Terpadu Tata Kawasan Puncak
Liga Champions
Hasil Liga Champions: Bayern Munchen hajar Bayer Leverkusen 3-0 di Allianz Arena
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Bos 'CD' Dipanggil KPK Terseret Kasus Dugaan Gratifikasi!

3

Link Live Streaming Persib Bandung vs Persik Kediri Selain Yalla Shoot

4

Penyebab Banjir di Rancabolang Akibat Proyek Whoosh

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Tanah Amblas Hingga Kedalaman 4 Meter
Update Bencana Pergerakan Tanah di Cikondang, Tanah Amblas Hingga Kedalaman 4 Meter
Lakukan Modifikasi Cuaca Ekstrem BMKG Gandeng BNPB
Lakukan Modifikasi Cuaca Ekstrem BMKG Gandeng BNPB
Dirut bank bjb Mengundurkan Diri
Dirut bank bjb Mundur, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi
Inter Milan Berhasil Tekuk Feyenoord 2-0
Hasil Liga Champions, Inter Milan Berhasil Tekuk Feyenoord 2-0

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.