BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Abu Nawas terkenal cerdas dan mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sang Raja padanya, meskipun hampir mustahil. Suatu kisah menceritakan Sang Raja Harun Al Rasyid meminta Abu Nawas mengajari seekor keledai membaca, terdengar tdiak mungkin namun berhasil dilakukan Abu Nawas.
Suatu hari, Abu Nawas dipanggil ke istana KeRajaan. Ia sangat senang karena kabarnya ia akan mendapat hadiah spesial dari sang Raja.
Setibanya di istana, Abu Nawas yang sudah tidak sabar mendapatkan hadiah segera menemui Raja. “Wahai Raja yang sangat bijaksana, hamba telah datang di hadapan mu. Adakah hal yang bisa saya bantu?” kata Abu Nawas dengan sopan.
Raja yang melihat Abu Nawas tiba tiba berlagak sopan tertawa, menyadari bahwa Abu Nawas tahu akan diberi hadiah.
“Mengapa kau terlihat Bahagia begitu?” tanya Raja. “hahaha, kau sudah tau akan ku beri hadiah ya”.
“Tidak yang mulia, hamba selalu senang jika bertemu dengan Raja yang baik seperti anda” jelas Abu Nawas.
“Tidak usah kamu menjilat!” ucap Raja. “Baiklah, kau memang benar, aku ingin memberi mu sebuah hadiah spesial” ucap Raja.
“Aku akan memberi mu keledai ini. peliharalah dan gunakan pemberian ku dengan baik!” kata Raja.
Sang pengawal pun membawa seekor keledai kehadapan Abu Nawas. Abu Nawas yang tidak menyangka akan mendapat hadiah spesial berupa keledai pun kegirangan.
Bagaiman tidak, seekor keledai harga nya sangat mahal. Keledai yang masih satu keluarga dengan kuda memiliki banyak kegunaan salah satunya sebagai alat transportasi.
Abu Nawas yang menerima keledai dari Raja terlihat senang. Dia bahkan telah memikirkan rencana untuk bepergian ke berbagai tempat wisata dengan keledai barunya.
“Terima kasih banyak wahai Raja yang sangat bijak, yang paling bijak diseluruh negeri” kata Abu Nawas berterimakasih. “Hamba tidak akan melupakan kebaikan mu.”
Ujian Raja
Abu Nawas sangat senang, karena ia benar benar diberikan hadiah dan tidak sedang dijebak oleh sang Raja. Sampai keitka sang Raja menegur Abu Nawas.
“Jangan senang dulu wahai Abu Nawas. Aku tidak memberikan nya secara percuma, ada syaratnya”
Mendengar hal itu, Abu Nawas langsung berubah ekspresi, menujukan raut muka yang bete mengetahui dirinya selalu saja diuji oleh sang Raja. “Apa syaratnya?” tanya Abu Nawas sedikit kesal.
“Kau harus mengajari keledai itu membaca!” kata sang Raja.
“Bagaimana bisa keledai membaca?” tanya Abu Nawas. Keledai terkenal sebagai hewan yang bodoh, sementara sang Raja yang ingin mengajarkan nya membaca membuat Abu Nawas sangat kebingungan.
BACA JUGA:
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Dapat Untung karena Menangkap Angin
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Selamat dari Hukuman Mati
“Makanya aku menyuruhmu untuk mengajarinya. Aku akan beri kau waktu 2 minggu, jika tidak berhasil, akan aku ambil Kembali keledai itu” kata Raja.
Mendengar hal tersebut Abu Nawas pulang dengan sedikit murung. Dia Bahagia namun juga bingung memikirkan bagaimana caranya mengajari keledai membaca.
Keledai Membaca Buku
Hingga akhirnya 2 minggu berlalu. Raja pun memanggil Abu Nawas ke istana. Abu Nawas pun datang Bersama keledai nya.
“Apakah kau sudah mengajari keledai itu Abu Nawas?” tanya sang Raja.
“Hamba sudah mengajarinya yang mulia” jawab Abu Nawas.
Raja yang tidak percaya pun kemudian memerintahkan pengwal untuk membawakan sebuah buku besar ke hadapan keledai milik Abu Nawas.
Keledai itu pun tiba tiba menjilat buku yang ada dihadapan nya, dan membuka setiap lembar menggunakan lidah nya hingga halaman terakhir.
Melihat hal tersebut sang Raja pun terkejut. “Bagaimana kau mengajarinya melakukan itu?” tanya Raja penasaran.
Abu Nawas pun menceritakan. “Hamba telah melatih nya yang mulia. Sesampainya dirumah, hamba menyiapkan sebuah buku. Hamba menempelkan biji gandung pada setiap halaman buku tersebut, sehingga keledai itu harus membuka tiap halaman nya untuk makan” jawab Abu Nawas
Sang Raja pun terkagum melihat Abu Nawas yang bisa mengajari seekor keledai. “Sebentar dulu, bukan kah keledai itu hanya membuka halaman buku itu hingga akhir? Bagaimana kau tahu dia telah membaca dan mengerti isi bukunya?” tanya sang Raja.
Abu Nawas yang cerdik menjawab pertanyaan sang Raja. “Memang begitulah cara keledai membaca, dia hanya membalik halaman tanpa mengerti isinya” Kata Abu Nawas.
“Itulah mengapa jika kita hanya membuka buku tanpa menegerti isinya, kita disebut setolol keledai bukan?” jawab Abu Nawas pada sang Raja.
Sang Raja pun tertawa. Akhirnya keledai tersebut diberikan kepada Abu Nawas. “Bisa biasanya Abu Nawas terpikirkan hal seperti itu” gumam sang Raja melihat Abu Nawas pulang menuntun keledai nya.
(Raidi/Budis )