Abu Nawas memang cerdas, dia bahkan bisa menjawab pertanyaan dengan berbagai cara. Sebuah Kisah Menceritakan Abu Nawas berhasil menjawab 3 pertanyaan yang membuat raja bingung, kesal, dan tertawa.
Raja Harun Al Rasyid selalu saja memikirkan pertanyaan pertanyaan aneh yang tidak semua orang bisa menjawabnya.
Sudah bukan suatu hal yang aneh jika raja sering memanggil cendekiawan untuk menjawab pertanyaan nya. Namun beberapa pertanyaan belum terjawab, membuat raja sering melamun.
Suatu hari sang raja sedang melamun di taman istana. Pertanyaan pertanyaan dalam pikiran terkadang mengganggu nya. Karena rasa penasaran dan keingintahuan nya, Raja memanggil Abu Nawas untuk ke istana.
Abu Nawas yang sedang memancing pun datang memenuhi panggilan raja. “Ada apa raja memanggil ku kemari?” tanya Abu Nawas sedikit kesal karena kegiatan memancing nya harus ditinggalkan. Dan dia tahu alasan nya di panggil adalah bahwa raja akan menguji kecerdasan nya dengan pertanyaan aneh.
Bukan pertama kali bagi Abu Nawas dipanggil untuk menjawab pertanyaan aneh raja. Seringkali ia di panggil secara paksa dan mendadak. Sehingga Abu Nawas sudah terbiasa.
“Aku punya pertanyaan yang mengganggu pikiranku” kata sang raja. “Aku sudah bertanya pada orang pintar namun belum ada jawaban yang membuatku puas”.
“Apa itu raja? Aku tak yakin dapat menjawab nya” jawab Abu Nawas.
“Jika kau memang cerdas, coba lah jawab saja pertanyaan ku ini” raja mencoba menguji kecerdasan Abu Nawas.
“Baiklah, sebutkan pertanyaan mu raja” Abu Nawas menyanggupi permintaan raja, sambil bersiap mendengarkan pertanyaan aneh apa yang akan raja tanyakan.
Batas Alam Semesta
“Baiklah, aku ingin tahu, dimanakah sebenarnya batas jagat raya yang telah diciptakan tuhan?” tanya sang raja.
Abu Nawas terkejut, karena jarang sekali raja menanyakan hal yang serius. Abu Nawas pun berpikir, mencoba menjawab dengans serius pula.
“Jika kau bertanya dimana batas jagat raya ini, maka jawaban nya dalah di dalam pikiran” jawab Abu Nawas.
“Maksudmu gimana?” tanya raja bingung.
“Jadi begini, ketidakterbatasan itu lahir akibat adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan tuhan dalam pikiran manusia”
“Jadi dimana batas alam semesta ini?” tanya raja.
“Manusia tidak akan pernah tahu dimana batas alam ini tuan. Karena sesuatu yang terbatas seperti pikiran manusia tidak akan mampu menguku hal yang tidak terbatas seperti alam ini” jawab Abu Nawas.
Raja pun merenung sejenak, memikrkan jawaban Abu Nawas. Ia pun merasa puas dengan jawaban itu. Namun ia masih memilki pertanyaan lain yang mengganggu nya.
“Jangan pulang dulu, Aku masih punya pertanyaan lain” kata raja, melihat Abu Nawas yang sudah bersiap kabur untuk pulang.
“Pertanyaan Apa lagi yang perlu aku jawab?” tanya Abu Nawas.
Pusat Bumi
Raja pun bertanya lagi pada Abu Nawas tentang pertanyaannya yang belum terjawab.
“Tolong beri tahu aku dimana letak pusat bumi ini?” tanya raja.
“Itu jawaban yang gampang tuan” jawab Abu Nawas.
“Memang nya dimana?” tanya raja penasaran.
Abu Nawas pun menginjakan kakinya ke bumi. “Titik pusat bumi berada dibwah kaki ku” kata Abu Nawas.
“Bagaimana bisa titik pusat bumi ada di bawah kakimu? Yang benar saja” sang raja tidak percaya.
“Jika kau tidak percaya, itung saja sendiri” jawab Abu Nawas sambil tertawa terbahak bahak.
Sang raja pun kesal dengan jawaban Abu Nawas. Namun ia juga jadi tersadar, jangan jangan selama ini pertanyaan nya itu juga sering membuat kesal orang.
BACA JUGA:
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Buat Baju Anti Hujan, Bisa Dicoba
Cerita 1001 Malam: Kisah Abu Nawas Kalahkan Jin dengan Sendal
“Aku masih punya satu pertanyaan lagi” kata raja.
“Baiklah cepat katakan padaku, aku ingin lanjut memancing” jawab Abu Nawas.
Jumlah Bintang di Langit
Raja kemudian bertanya pada Abu Nawas pertanyaan terakhirnya.
“Aku ingin bertanya padamu, lebih banyak mana Bintang di langit atau ikan di lautan” tanya raja.
“Jumlah ikan di laut” jawab Abu Nawas dengan cepat.
“Bagaimana kau bisa langsung tahu jawaban nya? Apakah kau pernah menghitung jumlah ikan di laut?” tanya raja terkejut dengan jawaban Abu Nawas.
“Paduka, Bintang di langit terlihat banyak, namun belum pernah ada yang mengambilnya, sehingga jumlahnya tidak akan berkurang” Abu Nawas menjelaskan.
“Lalu?” sang raja penasaran.
“Sekarang paduka bayangkan. Ikan ikan di laut setiap hari ditangkapi oleh manusia. Namun jumlahnya tetap banyak dan tidak pernah berkurang” jawab Abu Nawas.
“Artinya ikan di laut banyak sekali, sampai sampai tidak habis habis meski ditangkapi terus” tambah Abu Nawas.
Sang raja pun tertawa mendengar penjelasan Abu Nawas. Secara loogika memang tidak bisa dibandingkan jumlah Bintang di langit dengan ikan di lautan. Namun jawaban Abu Nawas membuat raja puas dan tertawa.
“Kau telah menjawab pertanyaan ku, aku sudah puas. Sekarang aku akan membiarkan mu lanjut memancing” kata raja.
(Raidi/Aak)