BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengkonfirmasi terkait pemangkasan Komisaris serta penghapusan tantiem jajaran Direksi-Komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rosan memastikan akan mengurangi jumlah komisioner di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi maksimal 6 orang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyampaikan bahwa hal tesebut sudah dijalankan Danantara bedasarkan hasil dari serangkaian Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN.
Pemangkasan jumlah komisaris juga sudah lebih dulu dilakukan di sektor perbankan. Rosan menyebutkan bahwa jumlah komisaris di sektor tersebut saat ini tersisa 5 orang.
“Sudah mulai dijalankan juga. Di perbankan contoh dari 12 sampai 15, sudah 5. Jadi sudah kita jalankan juga,” ujar Rosan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2025).
Meski begitu, Rosan mengaku masih ada beberapa perusahaan dan anak usahanya yang memiliki jumlah komisaris di atas target presiden. Perusahaan tersebut termasuk PT Pertamina (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
CEO Dantara menjelaskan bahwa pemangkasan jumlah komisaris di tubuh BUMN maupun anak usahanya akan dilakukan secara bertahap.
“Kita melakukan secara bertahap, sesuai dengan RUPS kita sudah jalankan. Pokoknya kita sedang berjalan sesuai arah Bapak Presiden kita evaluasi semua secara menyeluruh,” jelasnya.
Baca Juga:
Selain memangkas Komisaris, Rosan juga menyampaikan bahwa penghapusan tantiem atau bonus tahunan untuk jajaran direksi hingga komisaris BUMN telah dilaksanakan. Ia menegaskan bahwa aturan terkait kebijakan tersebut pun telah dibuat.
“Bukan sudah mulai. Sudah dilaksanakan, langsung. Aturannya sudah ada. Sudah keluar. Saya sudah keluarin aturannya,” tegas Rosan.
Dengan keluarnya aturan tersebut, Rosan memastikan bahwa direksi hingga komisaris BUMN tidak akan lagi menerima tantiem.
“Tantiem untuk komersialis sudah kita hilangkan dan juga untuk direksi-komisaris. Perhitungan tantiemnya hanya didasarkan, hanya dari operasional atau pendapatan perusahaan tersebut,” ujar Rosan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta untuk menghapuskan tantiem komisaris dan direksi BUMN. Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidato kenegaraan di DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menyebut ada komisaris yang hanya mengikuti rapat sebulan sekali, tetapi menerima tantiem puluhan miliar. Ia juga menilai, tantiem hanya akal-akalan semata untuk meraup keuntungan.
“Jadi direksi dan komisaris kalau keberatan, tidak bersedia tidak menerima Tantiem, berhenti! Banyak anak-anak muda yang mampu yang siap menggantikan mereka,” tegas Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
(Raidi/Budis)