BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah video yang mengklaim adanya demonstrasi bertajuk “Adili Jokowi” di Makassar tengah beredar luas di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama “Irzal Chan” pada Sabtu (8/2/2025) dan memperlihatkan situasi ricuh antara warga dan pihak kepolisian.
Narasi yang disematkan dalam video tersebut menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan aksi protes terhadap Presiden Joko Widodo.
Klaim dalam Video Viral
Dalam unggahan tersebut, terdapat narasi yang menyatakan:
- “Demo ‘Adili Jokowi'”
- “Kondisi terkini di Jalan AP Pettarani Makassar, Kamis (13/2)”
Video ini mendapat sekitar 15 impresi hingga Rabu (19/2/2025), namun telah dibagikan dalam grup Facebook Komunitas Orang Cirebon yang memiliki lebih dari 110 ribu anggota. Dengan tersebarnya video ini, muncul pertanyaan mengenai kebenaran informasi yang disampaikan.
BACA JUGA:
CEK FAKTA: Isu Kepemilikan Sertifikat Laut oleh Anies Baswedan dan Said Didu
Hasil Cek Fakta
Menurut beberapa informasi hasil investigasi terhadap kebenaran video tersebut dengan menggunakan Google Image untuk menelusuri asal-usulnya.
Hasil pencarian menunjukkan bahwa video tersebut sebenarnya berasal dari kanal YouTube media online Kumparan. Dengan judul “Eksekusi Lahan Sengketa Seluas 12.913 Meter Persegi di Makassar Berakhir Ricuh”.
Video tersebut tayang pada Kamis (13/2/2025) dan mendokumentasikan proses eksekusi lahan serta bangunan di Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kericuhan yang terjadi dalam video sebenarnya merupakan buntut dari eksekusi lahan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Makassar, bukan aksi demonstrasi yang menuntut Presiden Jokowi diadili.
Peristiwa tersebut melibatkan bentrokan antara aparat kepolisian dengan pemilik lahan yang terdampak eksekusi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, dapat disimpulkan bahwa klaim dalam unggahan video yang menyebutkan adanya demo “Adili Jokowi” di Makassar adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten menyesatkan.
Video tersebut sejatinya merupakan dokumentasi peristiwa eksekusi lahan sengketa yang berakhir ricuh dan tidak berkaitan dengan aksi demonstrasi terhadap Presiden Jokowi.
(Hafidah Rismayanti/Aak)