BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat media sosial kembali dibuat heboh oleh unggahan akun TikTok bernama @info.pendaftaran36 yang membagikan informasi tentang pembukaan pendaftaran CPNS untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2025.
Dalam foto unggahan tersebut, narasi yang ditampilkan cukup menarik perhatian dan berpotensi menyesatkan.
“PENDAFTARAN CPNS KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DIBUKA PENERIMAAN DAN PENDAFTARAN CPNS TAHUN 2025 PENEMPATAN DI SELURUH INDONESIA LOWONGAN INI TERBUKA UNTUK UMUM LOKASI PENEMPATAN BISAH PILIH”
Tak berhenti di situ, pengunggah juga mengarahkan para pengguna TikTok untuk segera mendaftar melalui tautan yang disematkan dalam bio akun tersebut.
Namun, apakah informasi ini benar?
HASIL CEK FAKTA
Tim Pemeriksa Cek Fakta Teropongmedia.id bergerak cepat menelusuri kebenaran informasi tersebut. Mereka mengakses tautan yang disematkan di bio akun TikTok @info.pendaftaran36.
Ternyata, tautan itu mengarahkan pengunjung ke sebuah formulir pendaftaran tidak resmi yang meminta data pribadi seperti nama lengkap, asal provinsi, dan nomor Telegram aktif.
Lebih lanjut, ketika pengguna mencoba melanjutkan proses pendaftaran. Sistem tersebut akan meminta kode verifikasi untuk mengakses akun Telegram. Sebuah metode yang bisa jadi celah penyalahgunaan data atau bahkan penipuan digital.
Pemeriksaan kemudian dilanjutkan ke laman resmi rekrutmen KPK di alamat rekrutmen.kpk.go.id. Berdasarkan pantauan terkini, KPK belum membuka pendaftaran CPNS untuk tahun anggaran 2025. Informasi yang tercantum di situs resmi KPK masih menampilkan data lama mengenai rekrutmen CPNS tahun anggaran 2024.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa unggahan berisi tautan “pendaftaran CPNS KPK tahun 2025” tersebut adalah konten palsu alias hoaks.
Baca Juga:
CEK FAKTA: Jokowi Lihat Peti Mati Paus Fransiskus Bercahaya
CEK FAKTA: Video Roy Suryo dan Dokter Tifa Ditahan Polisi karena Tuduh Ijazah Jokowi Palsu
Belajar Jadi Warga Digital Cerdas
Fenomena ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat. Khususnya generasi muda yang aktif di media sosial, untuk selalu memverifikasi setiap informasi yang beredar.
Di era digital seperti saat ini, kemasan visual menarik dan narasi bombastis sering digunakan untuk menarik perhatian, namun tidak semua bisa dipercaya.
(Hafidah Rismayanti/Aak)