BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah unggahan di akun Facebook @Ronny pada Kamis (27/1/2025) menarik perhatian publik setelah membagikan video yang mengklaim bahwa 140 mahasiswa “plesetan dari mahasiswa sewaan” telah ditangkap polisi dalam aksi #IndonesiaGelap di Jakarta.
Unggahan tersebut disertai narasi yang menyindir bahwa penangkapan tersebut membuat situasi menjadi “terang” kembali.
Hingga Rabu (12/3/2025), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 18 likes dan mengundang 23 komentar. Namun, sebelum mempercayai informasi yang beredar di media sosial, penting untuk melakukan verifikasi terhadap kebenarannya.
Hasil Investigasi Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh tim Cek Fakta Teropongmedia.id, tidak ditemukan bukti atau sumber kredibel yang mengonfirmasi adanya penangkapan 140 mahasiswa bayaran dalam aksi #IndonesiaGelap yang terjadi pada akhir Februari 2025. Klaim yang beredar tidak memiliki dasar yang valid dan patut dipertanyakan kebenarannya.
Tim Cek Fakta menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri asal-usul video yang diunggah dalam postingan tersebut.
Hasilnya, ditemukan bahwa video yang digunakan dalam unggahan tersebut sebenarnya berasal dari peristiwa lain yang tidak berkaitan dengan aksi #IndonesiaGelap.
Video tersebut identik dengan rekaman yang diunggah di kanal YouTube BeritaSatu. Video asli memperlihatkan momen ketika Polres Jakarta Barat menangkap 183 perusuh di kawasan Petamburan dan Slipi pada 22 Mei 2019. Kerusuhan tersebut terjadi sebagai buntut dari ketidakpuasan terhadap hasil Pemilu 2019.
Dengan kata lain, video yang digunakan dalam unggahan Facebook @Ronny merupakan konten lama yang dimanipulasi dan dipresentasikan seolah-olah terkait dengan aksi #IndonesiaGelap.
BACA JUGA:
CEK FAKTA: Video Viral Dirut Pertamina Patra Niaga Oplos BBM
CEK FAKTA: di Balik Video Penangkapan Dalang Pembakaran Foto Prabowo-Gibran
Waspadai Konten Hoaks
Berdasarkan fakta yang ditemukan, klaim bahwa “140 mahasiswa sewaan dalam aksi #IndonesiaGelap ditangkap polisi” merupakan konten yang menyesatkan. Video yang digunakan dalam unggahan tersebut bukan berasal dari aksi demonstrasi yang disebutkan, melainkan dari peristiwa kerusuhan tahun 2019.
Penyebaran informasi hoaks semakin marak, terutama melalui media sosial. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi dan selalu memverifikasi kebenarannya sebelum membagikannya.
Gunakan sumber-sumber berita yang terpercaya dan cek kembali keabsahan klaim yang beredar agar tidak ikut menyebarkan informasi yang tidak benar.
(Hafidah Rismayanti/Aak)