BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah video di media sosial TikTok yang diunggah akun bernama @habib_muhammad_assegaf menyebut bahwa imunisasi campak dan polio dapat menyebabkan anak sakit, bahkan meninggal dunia.
Dalam video yang diunggah pada (4/6/2025) itu, seorang pemuka agama bernama Habib Muhammad Assegaf Kandangan menyatakan bahwa imunisasi tidak diperlukan karena banyak dampak negatifnya. Ia juga mengklaim bahwa air susu ibu (ASI) adalah imunisasi terbaik.
Video serupa juga ditemukan di platform lain seperti Instagram dan Facebook, yang diunggah pada tanggal yang sama. Hingga artikel ini ditulis, video di TikTok tersebut telah disukai lebih dari 50.000 kali dan dibagikan 23.000 kali, menunjukkan penyebarannya yang luas.
Hasil Pemeriksaan Fakta
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah pakar kesehatan, klaim yang disampaikan dalam video tersebut adalah salah dan menyesatkan.
Berikut adalah penjelasan faktanya:
1. Bahaya Polio dan Campak
Polio adalah penyakit yang sangat menular, yang umumnya menyerang anak-anak di bawah lima tahun. Sekitar 1 dari 200 infeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, dan 2-10% dari kasus kelumpuhan tersebut berakibat fatal. Sementara itu, campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini sangat berbahaya bagi anak-anak kecil, ibu hamil, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah, karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, radang otak, kebutaan, bahkan kematian.
CEK FAKTA: SIM Gratis HUT RI ke-80
CEK FAKTA: Balik Video Paus Orca Serang Pelatih Jessica Radcliffe
2. Risiko KIPI dan Manfaat Vaksinasi
WHO melaporkan bahwa vaksin campak dan polio memang memiliki risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tetapi efek sampingnya umumnya bersifat ringan.
Reaksi yang paling umum terjadi adalah demam atau ruam ringan, yang biasanya hilang dalam 1-2 hari. Reaksi yang lebih serius, seperti alergi parah (anafilaksis), sangat jarang terjadi dengan angka kejadian hanya sekitar 3,5 hingga 10 kasus per satu juta dosis.
Sebaliknya, data WHO menunjukkan bahwa campak masih menimbulkan wabah dan kematian di daerah dengan cakupan vaksinasi rendah. Pada tahun 2022 saja, sebanyak 4.845 kasus campak dengan enam kematian dilaporkan di 32 provinsi di Indonesia.
3. ASI Tidak Dapat Menggantikan Vaksin
Klaim bahwa ASI merupakan imunisasi terbaik adalah tidak benar. ASI memang sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak secara umum. Kandungan antibodi di dalamnya membantu melindungi anak dari berbagai penyakit. Namun, ASI tidak memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti polio dan campak.
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro, dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes, menegaskan bahwa ASI eksklusif dan imunisasi memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi.
- ASI eksklusif memberikan perlindungan umum dengan kandungan seperti antibodi IgA sekretori.
- Imunisasi merangsang pembentukan antibodi spesifik yang dapat melawan virus tertentu, seperti polio dan campak.
Sebagai contoh, imunisasi polio merangsang pembentukan antibodi yang mencegah virus polio berkembang biak di saluran cerna. Sementara itu, imunisasi campak merangsang pembentukan antibodi yang secara spesifik mengikat dan menetralkan virus campak, mencegah penyebarannya.
(Hafidah Rismayanti/Budis)