BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Publik dunia maya kembali dihebohkan dengan sebuah video yang menampilkan momen dramatis seekor paus orca (Orcinus orca) diduga menyerang pelatihnya yang bernama Jessica Radcliffe. Rekaman ini dikabarkan terjadi pada pertengahan Agustus 2025, memperlihatkan interaksi antara mamalia laut raksasa itu dan sang pelatih di tengah atraksi.
Namun, hasil penelusuran Tim Cek Fakta Teropongmefia. id memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Video yang beredar ternyata hanyalah konten manipulatif yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI).
Narasi yang Beredar di Media Sosial
Kabar ini pertama kali menyebar melalui sejumlah akun Facebook, seperti yang teridentifikasi dalam laporan Teropongmedia.id.
“Detik-detik paus ocra memangsa pelatihnya jesica,” tulis salah satu akun pada Senin (11/8/2025).
Dalam video itu juga tertulis kalimat: melatih tahun-tahun baik sayang juga tapi tidak ada yang tau takdir Jesicca. Sayangnya, teks tersebut ikut memperkuat narasi palsu yang memicu kehebohan publik.
Baca Juga:
CEK FAKTA: Wapres Gibran Janjikan 19 Juta Lapangan Kerja
CEK FAKTA: Pendaftaran CPNS Dinas Perhubungan Periode Juli-Agustus 2025
Penelusuran Fakta Menggunakan AI Detector
Tim Cek Fakta Teropongmedia.id melakukan pemeriksaan terhadap video tersebut dengan memanfaatkan platform deteksi AI bernama Hive Moderation. Hasilnya cukup jelas video orca menyerang pelatih ini memiliki probabilitas 99,3 persen dihasilkan oleh teknologi AI.
Kisah tentang Jessica Radcliffe bahkan tak hanya beredar di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Kendati begitu, hingga kini tidak pernah ada laporan kredibel atau pemberitaan resmi yang membuktikan keberadaan pelatih orca bernama Jessica Radcliffe. Media internasional seperti Forbes dan The Mint juga sudah membantah narasi serupa.
Sebelumnya, sempat muncul cerita lain mengenai orca menyerang pelatih bernama Marina Lysaro. Namun, cerita itu pun terbukti tidak benar.
Fakta Ilmiah Tentang Orca
Bagi yang belum tahu, orca adalah predator laut yang populer dengan sebutan paus pembunuh. Meski terdengar menyeramkan, secara umum orca tidak dianggap sebagai ancaman serius bagi manusia di habitat aslinya. Justru, kasus serangan orca sering kali terjadi di penangkaran, yang bagi mereka terasa seperti “penjara” raksasa.
Sejarah mencatat, pada 1950-an di Kanada, pernah dikabarkan ada korban tewas akibat serangan orca di dekat Kutub Utara. Namun, penelitian pada 2014 membantah kabar itu dan menyatakan korban meninggal karena terjatuh di air es, bukan akibat gigitan orca.
Secara insting, orca tidak memiliki alasan untuk memangsa manusia. Mereka kadang membunuh hewan lain untuk latihan atau bermain, namun manusia jarang menjadi target. Salah satu kasus langka terjadi pada 1972, ketika seekor orca menggigit peselancar di lepas pantai California, tetapi segera melepaskannya.
(Hafidah Rismayanti/Aak)