Cegah Potensi Penularan Mpox, RI Terapkan Health Pass Pintu Masuk Negara

Penulis: usamah

Health Pass Pintu Masuk Negara
SATUSEHAT Health Pass Pintu Masuk Negara (Instagram @satusehat_id)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan SATUSEHAT Health Pass di pintu masuk negara untuk mencegah potensi penularan mpox terutama saat gelaran Indonesia Afrika Forum (IAF) dan High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF-MSP) di Bali.

“Di pintu masuk di Bandara Soetta dan Ngurah Rai, kita akan melakukan pengawasan atau skrining secara berlapis dengan pengawasan deklarasi kesehatan pelaku perjalanan atau SATUSEHAT Health Pass,” kata Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI Achmad Farchanny Tri Adryanto saat konferensi pers daring.

Lebh lanjut Farchanny menjelaskan SATUSEHAT Health Pass yang berbasis website tersebut wajib diisi oleh semua pelaku perjalanan di bandara keberangkatan. Begitu tiba di Indonesia, pelaku perjalanan juga akan di skrining gejala melalui thermal scanner dan pengamatan visual terhadap adanya tanda serta gejala lainnya.

Sedangkan bagi kasus suspek yang didapati di bandara, Kemenkes akan memberlakukan pemeriksaan Tes Cepat Molekular (TCM) melalu mini lab yang sudah disiapkan. Tim medis penanganan kedaruratan dan penyakit potensial wabah juga turut disiagakan.

“Kemudian, penanganan rujukan kegawatdaruratan medis dan penyakit menular potensial wabah lainnya,” tambahnya.

Kemenkes juga akan menyediakan mini lab dan mini ICU di lokasi penyelenggaran IAF dan HLF-MSP yang bisa melakukan Tes Cepat Molekular (TCM).

Lebih lanjut, Farchanny menyampaikan bahwa penyakit mpox meningkat secara signifikan di negara-negara regional Afrika, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mpox terbagi menjadi dua yakni Clade 1 yang banyak beredar di negara regional Afrika dengan gejala lebih berat. Sedangkan Clade 2 yang banyak ditemukan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia dan negara lain di luar regional Afrika, memiliki gejala yang lebih ringan.

Kemenkes mencatat Indonesia memiliki 88 kasus mpox sepanjang 2022 hingga Agustus 2024 yang keseluruhannya sudah dinyatakan sembuh. Kemudian terkait penemuan lima kasus suspek, telah dinyatakan negatif setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

Menanggapi merebaknya kasus mpox termasuk dari negara-negara Afrika yang akan berpartisipasi pada perhelatan IAF dan HLF-MSP pada 1-3 September mendatang, Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi, Prof. Tjandra Yoga Aditama menilai mpox tidak akan menjadi pandemi seperti COVID-19.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menyampaikan bahwa WHO mendeklarasikan mpox sebagai outbreak a public health emergency of international concern atau wabah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Jika kondisi tersebut tidak terkendali, maka statusnya akan naik menjadi pandemi.

“Sejauh ini sudah ada tujuh atau delapan outbreak a public health emergency of international concern yang sebagian besar berhasil ditanggulangi dan tidak menjadi pandemi,” ungkapnya.

Mpox dinilainya tidak akan membesar jadi pandemi, lantaran mpox sudah pernah dinyatakan sebagai wabah keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 2022 dan pernyataan dicabut pada 2023 karena kasusnya sudah selesai.

Alasan kedua, lantaran penularan mpox lewat kontak erat melalui kulit, berbeda dengan COVID-19 yang lewat virus yang bisa menular melalui batuk. Sedangkan alasan ketiga karena pandemi COVID-19 telah mengajarkan banyak hal sehingga lebih siap dalam menghadapi masalah termasuk mpox.

BACA JUGA: Kemenhub Terapkan Penggunaan Aplikasi Satu Sehat untuk Cegah Mpox

“Untuk vaksin (COVID-19) ketemunya setahun dan mpox belum dinyatakan pandemi, sudah ada tiga vaksin yang beredar,” tuturnya.

Kendati demikian, Tjandra mengingatkan agar mpox harus ditanggulangi secara maksimal baik melalui surveilen suspek melalui berbagai pemeriksaan, diagnosis suspek, pengobatan pasien, hingga penyuluhan kesehatan.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.