KUNINGAN, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, meluncurkan program Bantuan Gabungan Kelompok Tani untuk Penebusan Pupuk (Bangpupuk) guna mempercepat distribusi pupuk subsidi kepada petani di seluruh desa dan kelurahan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mempermudah proses penebusan pupuk bagi 376 gapoktan di wilayahnya.
“Dengan Bangpupuk, kami ingin hilangkan kendala teknis dalam penyaluran pupuk subsidi agar petani bisa fokus pada produksi,” ujar Wahyu dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/6/2025).
Program ini diharapkan dapat mendukung ketepatan musim tanam dan menjaga stabilitas harga pangan.
Menurut Wahyu, produksi padi Kuningan pada panen pertama 2025 mencapai 171 ribu ton gabah kering giling (GKG) dari luas panen 27.779 hektare.
“Percepatan distribusi pupuk akan berkontribusi pada produktivitas tanam kedua tahun ini,” tambahnya.
BACA JUGA
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
Jual Mahal Pupuk Subsidi, Mentan Amran Tutup Kios di Lumajang
Gerakan Taman Masagi: Tanam Cabai dan Sayur di Pekarangan
Selain Bangpupuk, Pemkab Kuningan juga menggalakkan program Taman Masagi (Tanam di Halaman Mitra Sinergi Jaga Inflasi) yang mengajak masyarakat dan ASN menanam cabai, tomat, serta sayuran di pekarangan rumah dan kantor.
“Taman Masagi bukan hanya untuk ASN, tapi gerakan bersama dari tingkat desa hingga RT. Menanam sendiri adalah langkah nyata menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi,” tegas Wahyu.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menekankan bahwa kedua program ini merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi berbasis kolaborasi.
“Pengendalian harga pangan harus dimulai dari hulu ke hilir. Masyarakat menanam, pemerintah mendampingi, dan petani dapat kemudahan akses. Ini gerakan kolektif,” pungkasnya.
Program tersebut saat ini telah diimplementasikan di sejumlah desa dengan pendekatan edukasi dan partisipasi aktif warga.
Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasokan pangan sekaligus mendorong kemandirian masyarakat dalam menghadapi fluktuasi harga.
(Aak)