JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Bursa saham Asia Pasifik berada di zona hijau pada Senin (1/4/2024), saat investor menunggu data ekonomi dari Jepang.
Melansir CNBC, data Biro Statistik Nasional China menunjukkan aktivitas manufaktur meningkat pada Maret dengan indeks manajer pembelian tercatat 50,8 dibandingkan Februari sebesar 49,1. Ekonom yang disurvei oleh Reuters perkirakan 49,9 menunjukkan kontraksi di sektor ini.
Survei Tankan pada kuartal pertama di Jepang menunjukkan optimisme bisnis di kalangan produsen besar turun dengan indeks +11 dibandingkan +12 pada survei terakhir.
Namun, optimisme di kalangan non-produsen meningkat dengan indeks Tankan di +34 dibandingkan dengan +30 pada kuartal keempat dan mengalahkan ekspektasi Reuters sebesar +33.
Survei ini mengukur sentimen bisnis yang dipantau oleh Bank of Japan ketika merumuskan kebijakan moneter.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,41 persen setelah pembacaan tersebut, sedangkan indeks Topix turun 0,28 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,36 persen dan indeks Kosdaq naik 0,63 persen. Sementara itu, bursa saham Australia dan Hong Kong masih tutup dalam rangka libur Paskah.
Adapun pada Jumat Agung di Amerika Serikat (AS), inflasi Februari naik sesuai harapan Dow Jones.
Indeks harga pengeluaran konsumen pribadi tidak termasuk makanan dan energi naik 2,8 persen dalam basis 12 bulan dan naik 0,3 persen dari bulan lalu.
Termasuk biaya pangan dan energi yang berfluktuasi, angka utama PCE menunjukkan kenaikan sebesar 0,3 persen pada bulan ini dan 2,5 persen pada 12 bulan dibandingkan perkiraan sebesar 0,4 persen dan 2,5 persen.
Sebelumnya, wall street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) mencatat rekor pada kuartal I 2024. Rekor yang diraih wall street itu terjadi saat bersaing dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
BACA JUGA bank bjb Layani Transaksi Remittance Reward Western Union, Ada Hadiahnya!
Melansir CNN, Sabtu (30/3/2024), indeks S&P 500 mencatat rekor ke posisi tertinggi yang ke-22 pada 2024. Indeks S&P 500 naik 0,11 persen ke posisi 5.254,35. Indeks Dow Jones bertambah 0,12 persen ke posisi 39.807,37. Sementara itu, indeks Nasdaq melemah 0,12 persen ke posisi 16.379,46.
Pada kuartal I 2024 di wall street, indeks S&P 500 naik 10,2 persen, dan catat kinerja kuartalan terbaik sejak 2019 saat itu reli 13,1 persen. Indeks Dow Jones melesat 5,6 persen. Indeks Nasdaq menguat 9,1 persen.
Sepanjang Maret, indeks S&P 500 meleji 3,1 persen. Indeks Nasdaq bertambah 1,8 persen. Indeks Dow Jones mendaki 2,1 persen.
Adapun investor mengakhir 2023 dengan penuh semangat. Bursa saham Asia berhasil atasi krisis perbankan regional dan gejolak geopolitik sehingga memasuki pasar bullish yang kuat.
(Dist)