JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar 2025 untuk memilih ketua umum (ketum) definitif, setelah cukup lama dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) ketua umum.
Juru Bicara DPP PPP Usman Tokan menegaskan, bahwa hampir seluruh struktur partai mulai dari pengurus pusat hingga daerah, menginginkan sosok ketua umum baru yang dipilih melalui proses demokratis dalam muktamar mendatang.
“Jika benar ada 20 DPW PPP ingin ketum baru di Muktamar 2025, menurut saya, jangankan 20, semua DPW, DPC, bahkan DPP PPP pasti menghendaki itu. Karena hari ini PPP masih dipimpin oleh Plt Ketua Umum, bukan hasil Muktamar,” ujar Usman, Rabu (14/5/2025).
Muktamar untuk Legitimasi Kepemimpinan
PPP saat ini dipimpin oleh Plt Ketua Umum Muhamad Mardiono sejak 2022, menyusul pemberhentian Suharso Monoarfa oleh Mahkamah Partai. Namun, karena belum ada muktamar untuk menentukan ketum definitif, kepemimpinan PPP dianggap belum memiliki legitimasi penuh.
Usman menyebutkan bahwa pelaksanaan Muktamar 2025 menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah partai dan mengembalikan mandat kepemimpinan kepada hasil musyawarah resmi.
“Partai harus segera menata kembali kepemimpinannya. Itu yang kami dengar dan rasakan di lapangan,” katanya.
Bursa Calon Ketum PPP
Seiring dengan agenda muktamar yang makin dekat, sejumlah nama mulai disebut dalam bursa calon ketua umum PPP, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai.
Dari internal, nama-nama yang muncul antara lain Plt Ketum saat ini Muhamad Mardiono, mantan Ketum Muhammad Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum Amir Uskara, Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Salahudin Uno, dan mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.
“Pak Suharso Monoarfa juga punya peluang yang sama kalau beliau bersedia maju kembali,” tambah Usman, mengisyaratkan peluang comeback mantan Ketum PPP tersebut.
Sementara dari luar partai, sejumlah tokoh nasional turut disebut. Mereka antara lain mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, mantan Mendag Agus Suparmanto, Mentan Amran Sulaiman, dan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
“Nama-nama eksternal ini ada yang samar-samar terdengar, tapi ada juga yang sudah aktif konsolidasi dengan beberapa DPW,” ujarnya.
Menurut Usman, dinamika menjelang muktamar sangat cair dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada komunikasi politik antar-elite dan kesiapan masing-masing kandidat.
Baca Juga:
Sikap Seragam 20 DPW, Ingin Ganti Ketum Partai PPP!
Ma’ruf Amin Wanti-wanti Kaderisasi untuk PKB: Kepentingan Bangsa Harus di Atas Pribadi!
Upaya Konsolidasi Politik
Beberapa nama yang disebutkan juga disebut telah melakukan safari politik dan bertemu dengan pimpinan wilayah PPP. Hal ini dinilai sebagai bentuk keseriusan dalam membangun dukungan menjelang Muktamar 2025.
Namun, Usman menegaskan bahwa proses pemilihan akan berjalan demokratis sesuai mekanisme partai. “Semua calon punya hak dan peluang yang sama. Yang menentukan nanti adalah suara muktamirin,” tandasnya.
Muktamar PPP 2025 diproyeksikan menjadi panggung penting untuk memperkuat kembali posisi partai berlambang Ka’bah itu di panggung politik nasional, terutama setelah gagal menembus ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
(Dist)