BANDUNG, TEROPONGMEDIA – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyerukan kepada 20 ribuan kader PKK di tiap desa/kelurahan se-Kabupaten Bandung untuk ikut mengawal program Jabar Nyaah Ka Indung yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dadang menjelaskan, program ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap kaum ibu (indung) lanjut usia di wilayah Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bandung.
“Saya mengajak kepada seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan, untuk mengawal program unggulan Gubernur Jawa Barat, Jabar Nyaah Ka Indung,” ujarnya, saat Halal Bi Halal 1446 H dan Pengajian Rutin TP PKK Kabupaten Bandung di Dome Bale Rame, Soreang, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA:
Panen Raya, Berapa Banyak Produksi Padi Kabupaten Bandung per Tahun? Cek Angkanya
Kepadatan Lalu lintas Terjadi di Kawasan Ciwidey Kabupaten Bandung Pagi Ini
Dia menerangkan, program ini bertujuan menempatkan perempuan, khususnya para ibu, sebagai pilar utama dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.
“Nantinya seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan mendata ibu-ibu lansia untuk didaftarkan ke kepala desanya masing-masing dan disampaikan kepada camat, untuk dapat dimasukan sebagai penerima santunan atau kadeudeuh dari para ASN, agar realisasinya tepat sasaran,” tuturnya.
Program ini khususnya ditujukan bagi para aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Barat, termasuk Pemkab Bandung, mulai dari eselon I hingga IV, agar dapat memiliki satu orang ibu asuh, dengan kategori lansia 55 hingga 70 tahun ke atas.
Nantinya, para ibu-ibu lansia ini akan mendapatkan perhatian atau kadeudeuh dari para ASN secara rutin setiap bulannya secara konsisten. Dadang menyarankan agar ibu lansia yang dijadikan ibu asuh para ASN ini diprioritaskan dari kalangan keluarga dan sanak saudara dari para ASN sendiri.
“Saya tugaskan kepada tiap 17.900 orang ASN Kabupaten Bandung untuk mencari ibu asuhnya masing-masing. Utamakan ibu asuhnya berasal dari kalangan keluarga sendiri atau masih ada hubungan sanak saudara dan kerabat dengan ASN-nya sendiri, agar jangan sampai tidak terperhatikan atau bahkan terlantar,” ucapnya.
Para ASN diharapkan untuk menyisihkan sebagian rezekinya, baik dari gaji maupun Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulan dan langsung diberikan kepada ibu asuh yang mereka pilih sendiri dari lingkungan sekitar. Adapun nilai santunan dikembalikan kepada para ASN sesuai keridhoan dan kemampuannya.
Dadang berharap program Jabar Nyaah Ka Indung ini sudah mulai bisa dilaksanakan mulai Mei 2025, dimana setiap ibu lansia akan mendapatkan kadeudeuh secara rutin setiap bulannya dari para ASN.
“Program Jabar Nyaah Ka Indung ini akan membuktikan bahwa kita akan lebih memperhatikan ibu-ibu khususnya bagi yang sudah berusia 70 tahun ke atas,” pungkasnya.
(Vil/Usk)