Budidaya Salak Bali Masuk Daftar Warisan Pertanian Dunia

Penulis: Budi

Budidaya Salak Bali
(Foto: Pinteres)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) mengumumkan, sistem budidaya salak bali atau agroforestri telah ditetapkan sebagai warisan pertanian dunia oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Penetapan ini dilakukan oleh kelompok penasihat ilmiah Globally Important Agricultural Heritage System (GIAHS) pada pertemuan mereka pada 19 September 2024.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch Arief Cahyono, menyatakan, FAO menilai budidaya salak bali memiliki arti penting bagi pertanian global.

“Ketetapan ini dilakukan oleh kelompok penasihat ilmiah Globally Importan Agricultural Heritage System (GIAHS),” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, diutip Selasa (24/9/2024).

BACA JUGA: Bea Masuk Impor Mesin Pertanian Akan Dibebaskan Pemerintah RI

Sistem pertanian ini menunjukkan praktik pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan mendukung mata pencaharian masyarakat setempat.

Sistem agroforestri salak bali juga diintegrasikan dengan tanaman lain seperti mangga, pisang, dan tanaman obat, memperkuat diversifikasi pertanian dan ketahanan pangan.

Selain itu, sistem ini menggunakan sistem subak tradisional untuk pengelolaan air, yang telah lama menjadi bagian dari warisan budaya Bali.

FAO juga mengapresiasi efisiensi sumber daya dari budidaya salak bali, di mana setiap bagian dari tanaman dimanfaatkan secara optimal, menjadikannya salah satu sistem pertanian paling berkelanjutan.

Arief menambahkan bahwa sektor pertanian Indonesia memainkan peran strategis dalam meningkatkan ekonomi dan daya saing, sambil tetap menjaga warisan sejarah dan budaya.

“Pertanian kita memiliki ragam komoditas yang kalau kita kembangkan mampu memiliki aspek lain seperti peningkatan ekonomi, daya saing dan yang pasti warisan sejarah yang terus dijaga,” katanya.

Selain salak bali, FAO juga menetapkan sistem budidaya kolam ikan karper di Australia dan agroforestri kakao di Sao Tome dan Principe sebagai warisan pertanian dunia.

Hingga kini, terdapat 89 sistem pertanian global yang diakui FAO di 28 negara, termasuk Indonesia.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Uilliam Barros Pereira Jadi Rekrutan Anyar Persib Bandung
Uilliam Barros Pereira Jadi Rekrutan Anyar Persib Bandung
Tak Akan Pindah Homebase, Persik Kediri Sepakat Tetap Gunakan Stadion Brawijaya Untuk Gelar Laga Kandang di Musim Depan 
Tak Akan Pindah Homebase, Persik Kediri Sepakat Tetap Gunakan Stadion Brawijaya Untuk Gelar Laga Kandang di Musim Depan 
Persis Solo Tunjuk Pelatih Asal Belanda Untuk Duduki Kursi Pelatih Kepala
Persis Solo Tunjuk Pelatih Asal Belanda Untuk Duduki Kursi Pelatih Kepala
Persib Beberkan Alasan Datangkan Berguinho 
Persib Beberkan Alasan Datangkan Berguinho 
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran

4

Nabati Berikan Komitmen untuk Warga Desa Ciparay Majalengka

5

CEK FAKTA: Pangeran Arab Terbangun Setelah 20 Tahun Koma
Headline
Chelsea
Link Live Streaming Benfica vs Chelsea Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Daftar 30 Nama Pemain Yang Akan Tampil Membela Liga Indonesia All Star
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.