BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim peneliti dari Blockchain Robotics Artificial Intelligence Network (BRAIN) IPB University di bawah pimpinan Prof Yandra Arkeman sukses ciptakan aplikasi Indonesia National Single Window (INSW) Delivery Order Online dengan teknologi blockchain.
Harapannya inovasi ini dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam proses pengelolaan dokumen perizinan ekspor dan impor melalui sistem layanan terpadu. INSW sendiri merupakan sistem yang bertujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan mempersingkat proses perizinan ekspor maupun impor.
Selain mempercepat waktu, sistem ini juga dinilai efektif dalam menekan biaya yang dikeluarkan dan mencegah tindak pidana penyelundupan barang ilegal yang dapat merugikan negara serta membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
Menurut Prof. Yandra, aplikasi INSW Online perlu terus disesuaikan dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi digital.
“Hal ini penting dilakukan agar layanan INSW Online bisa semakin efisien, efektif, dan memenuhi kebutuhan pasar serta perdagangan internasional yang terus berkembang,” katanya, Kamis (3/9/2024).
Salah satu teknologi yang saat ini menjadi fokus adalah teknologi blockchain, yang dipercaya mampu menjawab tantangan efisiensi tersebut.
Prof. Yandra dan tim BRAIN IPB University telah berhasil mengimplementasikan teknologi blockchain dalam proses bisnis Online Delivery Order (DO) INSW. Implementasi ini merupakan bagian dari riset Invitasi Produktif (Rispro) yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan pada periode 2023-2024.
Kolaborasi Riset Libatkan LNSW
Kolaborasi riset ini melibatkan LNSW yang berperan dalam penyediaan informasi terkait proses bisnis, serta fasilitas dan infrastruktur teknologi seperti server dan mesin virtual. LNSW juga terlibat dalam proses validasi dan pengujian aplikasi tersebut.
“Penerapan teknologi blockchain dalam proses DO Online mampu meningkatkan kecepatan transaksi, meningkatkan detail transaksi, meningkatkan keamanan, serta menjadikan seluruh proses lebih transparan, reliabel, dan dapat dilacak,” kata Prof. Yandra dalam acara Launching Inovasi IPB Bidang Kecerdasan Buatan (AI) di IPB International Convention Center, Bogor, pada 30 September 2024.
Beberapa perbaikan dalam proses bisnis yang dihasilkan dari penerapan blockchain ini di antaranya adalah:
- Pemilik Kargo (CO) dan Freight Forwarder (FF) dapat mengajukan permintaan DO kapan saja dan dari mana saja.
- Shipping Line (SL), Shipping Agent (SA), atau Service Provider Shipping Line (SPSL) dapat menerbitkan dokumen DO dalam satu format data elektronik yang dikirimkan ke INSW, yang kemudian diteruskan kepada CO, Operator Terminal, INAPORT, dan pihak terkait lainnya.
- Sistem INSW berbasis blockchain mempercepat proses penerbitan DO dengan fitur siaran otomatis ke semua aktor yang terlibat.
- Gerbang INSW menjadi pusat penerimaan dan penerusan permintaan DO serta dokumen DO kepada pihak-pihak terkait.
- Kontrak cerdas digunakan dalam sistem DO Online untuk memproses dan memvalidasi transaksi DO secara terdistribusi, transparan, dapat dilacak, dan aman.
Prof. Yandra juga menambahkan hasil penelitian ini melebihi target yang diharapkan. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) yang dicapai adalah 8, sedangkan target awal yang diajukan adalah TKT 5.
Penerapan teknologi ini telah diuji coba oleh pelaku bisnis dalam lingkungan produksi LNSW dan menghasilkan respon yang sangat positif.
BACA JUGA: IPB Buka Prodi S1 Kecerdasan Buatan, Tertarik Daftar?
Dengan adanya inovasi aplikasi dari INSW berbasis blockchain dari BRAIN IPB University, akan dukung efisiensi perdagangan internasional dan meminimalkan risiko penyelundupan barang-barang ilegal.
(Virdiya/Aak)