BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas emas perhiasan yang masuk dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 10,52 persen secara bulanan (month to month/mtm), menjadikannya yang tertinggi selama 20 bulan inflasi berturut-turut. Dimana diketahui kenaikan harga emas dunia yang terjadi belakangan sukses menyumbang utama inflasi April 2025.
Inflasi Komoditas Emas Alami Lonjakan
Inflasi komoditas emas perhiasan April 2025 tersebut mengalami lonjakan dari bulan sebelumnya yang masih sebesar 3,77 persen. Sedangkan, 20 bulan yang lalu, tepatnya pada September 2023, komoditas emas perhiasan hanya mengalami inflasi sebesar 0,41 persen, setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,3 persen.
Baca Juga:
Saat Emas Ramai Diburu, OJK dan Pegadaian Ingatkan Masyarakat Hati-hati
Tips Agar Tidak Bersin Saat Memasak Cabai, Ibu-ibu Wajib Tahu!
“Inflasi emas perhiasan yang terjadi di bulan April (2025) ini tertinggi sejak September 2020. Karena pada Agustus 2020 itu terjadi inflasi emas sebesar 10,75 persen,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam rilis BPS
Inflasi Seiring dengan Kenaikan Harga Emas
Sementara itu, peningkatan inflasi emas perhiasan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga emas dunia. Mengutip Reuters, kenaikan harga emas spot sepanjang tahun berjalan sudah hampir menyamai kenaikan yang terjadi di sepanjang 2024, yakni sebesar 27 persen.
Sementara menurut data London Stock Exchange Group (LSEG), emas batangan yang seiring dianggap sebagai lindung nilai dalam masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, tercatat telah mencapai harga rata-rata 2.952 dolar Amerika Serikat (AS) per troy ons. Sedangkan, berdasar jejak pendapat Reuters yang melibatkan 29 analis, memperkirakan harga emas dunia dapat mencapai 3.065 dolar AS per troy ons. (Usk)