BPDLH Harap Proyek Pembiayaan Karbon Biru Berdampak pada Pertumbuhan Ekonomi

Penulis: Budi

(Foto: ForesDigest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Direktur Utama Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Joko Tri Haryanto mengatakan, upaya mitigasi perubahan iklim melalui proyek pembiayaan ekosistem biru diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Menurut ia, ekosistem karbon biru, seperti mangrove, lamun (seagrass), dan rawa-rawa menyimpan sejumlah besar karbon global yang sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim. Namun, simpanan karbon ini bisa terganggu akibat aktivitas manusia yang merusak ekosistem tersebut.

“Ekosistem ini tidak hanya memberikan keuntungan dalam mitigasi perubahan iklim, tetapi juga proteksi terhadap dampak perubahan iklim, habitat bagi perikanan, peningkatan biodiversitas, dan penghidupan bagi jutaan orang yang bergantung pada komunitas pantai,” kata Joko dalam acara Paviliun Indonesia COP29: Innovative Financing to Scaling Up Blue Financing yang disiarkan di Jakarta, Sabtu (16/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya mencari solusi pendanaan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memanfaatkan berbagai manfaat dari ekosistem karbon biru.

Joko juga menyoroti peran besar ekosistem karbon biru dalam mitigasi perubahan iklim. Sebagai ekosistem yang mampu menyerap karbon dalam jumlah besar, mangrove, lamun, dan rawa-rawa memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan iklim global.

Namun, kerusakan pada ekosistem ini dapat menyebabkan pelepasan karbon yang tersimpan, memperburuk dampak perubahan iklim.

Indonesia, dengan kekayaan ekosistem karbon biru yang dimiliki, berpotensi besar untuk mengurangi emisi karbon melalui konservasi dan rehabilitasi mangrove dan seagrass.

Indonesia memiliki sekitar 3,4 juta hektare mangrove dan 1,8 juta hektare seagrass, yang sangat berpotensi untuk mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Indonesia terus berinovasi dalam pengelolaan ekosistem karbon biru dengan memanfaatkan mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Iklim Global Mendidih, Sekjen PBB Sebut Bumi di Ambang Kehancuran

Salah satu terobosan terbaru adalah Indonesia Coral Bond, sebuah instrumen finansial non-hutang yang diciptakan melalui kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Bank Dunia.

Coral Bond dirancang untuk meningkatkan potensi ekosistem karbon biru di Indonesia, yang diyakini mampu memberikan kontribusi lebih besar daripada hutan tropis dalam hal tindakan iklim.

Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Hendra Yusran Siri, menjelaskan bahwa Coral Bond akan diluncurkan pada tahun depan dengan tujuan untuk mendanai upaya konservasi dan rehabilitasi ekosistem biru.

“Kami akan meluncurkannya tahun depan untuk lima tahun, dengan harapan instrumen ini bisa meningkatkan keberlanjutan ekosistem karbon biru di Indonesia,” kata Hendra.

Proyek pembiayaan ekosistem biru ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.

Konservasi ekosistem karbon biru bukan hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir, meningkatkan sektor perikanan, dan mengembangkan pariwisata berbasis alam yang ramah lingkungan.

Indonesia terus berkomitmen untuk menghadapi tantangan perubahan iklim sesuai dengan Perjanjian Paris dengan memperkenalkan dana lingkungan hidup pada 2019. Dana ini dirancang untuk menjadi mekanisme finansial yang transparan dan akuntabel, dengan tujuan untuk menggabungkan sumber daya publik dan swasta guna mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan konservasi alam.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
hasto sri rejeki (2)
PDIP Optimis Hasto Tuai Keadilan pada Kasus PAW
Penjualan Hewan Kurban di Kota Bandung Turun Drastis, Ini Penyebabnya
Penjualan Hewan Kurban di Kota Bandung Turun Drastis, Ini Penyebabnya
haji 2025-1
Kemana Kerikil Bekas Lempar Jumrah Jemaah Haji?
torpedo kambing
Benarkan Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Libido?
dirut sritex diperiksa
Kejagung Cegah Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto ke Luar Negeri
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

4

Denny Sumargo Soroti Eksploitasi Tanah di Raja Ampat, Tandai Akun Prabowo

5

JNE Creative Workshop Bertajuk Inspirasi Tanpa Batas Digelar di Bandung
Headline
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha
Bandung Tanpa TPS, Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha
artbound
Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.