BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Setelah Liberty Media resmi mengakuisisi MotoGP pada 2024 dan mendapat restu dari Uni Eropa pada Juli 2025, dunia balap kini memasuki era baru yang membuka berbagai kemungkinan termasuk ide liar, menyatukan balapan Formula 1 dan MotoGP dalam satu akhir pekan.
Gagasan ini semula terdengar mustahil, namun kini mendapat angin segar dari bos Dorna Sports, Carlos Ezpeleta. Dalam wawancara bersama Speedweek, ia menyebut bahwa pihaknya tidak menutup pintu terhadap kolaborasi dua ajang balap paling prestisius itu.
“Segalanya layak dicoba setidaknya sekali. Apalagi jika itu bisa membawa MotoGP menjangkau audiens baru,” ,” ucap Ezpeleta.
Pernyataan ini menandai pergeseran besar dalam strategi industri balap motor, yang selama ini beroperasi cukup eksklusif dari dunia F1. Di bawah satu payung pemilik, kerjasama lintas platform kini lebih mungkin terjadi.
Baca Juga:
Di Tengah Krisis, Verstappen Jadi Pilar Harapan Red Bull di Formula 1 2025
Namun, Ezpeleta juga realistis. Ia menyebutkan sejumlah tantangan struktural, mulai dari perbedaan kebutuhan keamanan seperti penggunaan air fence, kapasitas penonton yang tidak bisa serta-merta digandakan, hingga potensi gesekan antar basis penggemar yang memiliki karakteristik berbeda.
Lebih dari sekadar ambisi, rencana ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam bisnis olahraga balap: dari kompetisi individual menjadi ekosistem hiburan terpadu.
“Yang paling penting adalah keduanya tetap otentik,” tegasnya. “F1 dan MotoGP tidak boleh kehilangan jati dirinya masing-masing,” ucapnya.
Dengan semakin kaburnya batas antara olahraga dan hiburan, ide akhir pekan super yang mempertemukan jet darat dan raja tikungan roda dua mungkin hanya tinggal menunggu waktu, selama industri berani menghadapi tantangannya, dan fans bersedia membuka diri terhadap era baru motorsport global.
(Budis)