BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah kondisi kesehatan mental serius yang ditandai oleh ketidakstabilan suasana hati, citra diri, hubungan interpersonal, dan perilaku.
Individu ini mengalami perubahan emosi yang ekstrem, kesulitan dalam mengelola amarah, serta kecenderungan untuk melakukan tindakan impulsif dan perilaku menyakiti diri sendiri. Gangguan ini umumnya muncul pada usia remaja akhir hingga awal masa dewasa.
Gejala Borderline Personality Disorder
1. Ketidakstabilan Emosi
Penderita BPD kerap mengalami perubahan suasana hati secara cepat dan intens, yang bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Emosi yang sering muncul meliputi:
-
Kemarahan yang meledak-ledak
-
Perasaan kosong atau hampa yang kronis
-
Depresi dan kecemasan ekstrem
2. Hubungan Interpersonal yang Tidak Stabil
Orang dengan BPD cenderung memiliki hubungan yang intens namun tidak stabil. Mereka bisa sangat menyayangi seseorang di satu waktu, lalu membencinya secara ekstrem saat merasa kecewa. Hal ini membuat hubungan personal mereka seringkali bermasalah dan penuh konflik.
3. Ketakutan Akan Penolakan atau Pengabaian
Ketakutan akan ditinggalkan atau diabaikan adalah ciri utama BPD. Bahkan perpisahan kecil atau perubahan rencana yang tidak signifikan bisa memicu kecemasan besar dan respons emosional yang ekstrem, seperti marah, menangis hebat, atau bahkan melukai diri sendiri.
4. Perilaku Impulsif dan Merusak
Penderita seringkali melakukan tindakan impulsif yang berisiko tinggi seperti:
-
Mengemudi sembrono
-
Menghamburkan uang secara tidak terkontrol
-
Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
-
Makan berlebihan
-
Percobaan bunuh diri atau melukai diri sendiri seperti menyayat pergelangan tangan
5. Gangguan Identitas
Mereka sering mengalami kebingungan mengenai siapa mereka sebenarnya, tujuan hidup, atau nilai-nilai pribadi. Hal ini membuat mereka merasa tidak punya arah dan berubah-ubah dalam perilaku dan pandangan hidup.
6. Gejala Disosiatif dan Paranoia
Beberapa individu dengan BPD juga bisa mengalami:
-
Disosiasi, seperti merasa terlepas dari tubuh sendiri
-
Paranoia, terutama ketika sedang mengalami stres berat
Penyebab Borderline Personality Disorder
1. Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa BPD bisa terjadi karena faktor keturunan. Individu yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan gangguan ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami BPD.
2. Perubahan Struktural dan Fungsional Otak
Studi menunjukkan bahwa otak penderita BPD mengalami perubahan, terutama pada bagian:
-
Amygdala: terkait dengan emosi dan ketakutan
-
Hipokampus: terkait memori dan pengaturan stres
-
Prefrontal cortex: terkait pengambilan keputusan dan kontrol impuls
Namun, belum jelas apakah perubahan ini adalah penyebab atau akibat dari BPD.
3. Faktor Lingkungan dan Sosial
Pengalaman traumatis pada masa kecil menjadi pemicu utama BPD, seperti:
-
Pelecehan emosional, fisik, atau seksual
-
Pengabaian oleh orang tua
-
Kehilangan orang yang dicintai
-
Lingkungan rumah yang tidak stabil
Baca Juga:
4. Budaya dan Pola Asuh
Polanya bisa muncul pada individu yang:
-
Tumbuh di lingkungan kurang kasih sayang
-
Tidak memiliki keterikatan emosional yang aman di masa kecil
-
Terpapar konflik rumah tangga yang ekstrem atau tidak konsisten dalam pola disiplin
Jika kamu merasa memeiliki gangguan Borderline Personality Disorder sebaiknya konsultasikan pada ahlinya sebelum terlambat.
(Kaje)