BANDUNG,TM.ID: Bagi Pemprov Jabar dalam menyukseskan Indonesia Emas 2045, bonus demografi harus diantisipasi dengan keselarasan antara pendidikan dengan industri.
Gubernur Jabar Bey Machmudin menjelaskan, Jawa Barat harus memiliki sumber daya manusia yang sehat dan cerdas.
Warga Jabar menurutnya tidak boleh cuma jadi pemeran figuran semata, melainkan harus jadi aktor penting dalam Indonesia Emas 2045.
Dengan demikian, kata Bey, salah satu langkah antisipasi bonus demografi 2045 adalah penyiapan SDM, jangan sampai demografi penduduk lewat begitu saja di Pemprov Jabar.
“Jadi harus dsiapkan bagaimana sistem pendidikan link and match dengan industri,” ungkap Bey, usai Rapat Pimpinan bersama Kepala Perangkat Daerah Pemda Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/1/2024).
Bey juga menuturkan, pembahasan utama dalam rapim tersebut ialah terkait program prioritas Pemda Provinsi Jabar tahun 2024.
Rapim tersebut, jelas Bey, membahas beberapa program prioritas dan ada beberapa hal penting, di antaranya penurunan stunting , penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, inflasi, dan infrastruktur.
“Itu sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden,” tegas Bey.
BACA JUGA: 144 Sekolah Negeri Baru Dibangun Pemprov Jabar Mulai Tahun Ini
Terkait infrastruktur, lanjut dia, tahun 2024 masih ada beberapa perbaikan jalan di seluruh wilayah Jabar.
Bey juga mengapresiasi aplikasi Sapawarga yang telah memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat dengan mengembangkan fitur pengaduan masalah yang langsung ditindaklanjuti oleh setiap perangkat daerah.
“Sapawarga menjadi salah satu alat untuk melaporkan kepada kami, kemudian diteruskan ke kepala perangkat daerah, untuk ditindaklanjuti. Kalau tidak melaporkan ke Sapawarga, tetap kami tindaklanjuti,” imbuh Bey.
“Beberapa dinas tadi saya apresiasi, termasuk Diskominfo, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan BPBD” sebutnya.
Bey juga memuji kesigapan jajaran ASN di Dinas Sosial Jabar yang bergerak menindaklanjuti aduan masyarakat.
Salah satunya ketika ada empat orang warga Jabar di Tegal yang proses jenazahnya harus diurus bisa diselesaikan dengan cepat.
“Contohnya yang kebakaran di Tegal itu ada empat warga Jabar. Dinsos bergerak cepat dalam membantu penanganan jenazah, yang ternyata juga diurus oleh pemilik usaha. Jenazah sudah sampai semua ke tempat keluarga,” tutup Bey.
(Aak)