BANDUNG, TEROPONGMEDI.ID — Hasil imbang atas Bali United rupanya melahirkan sejumlah catatan. Salah satunya soal minimnya persentase penguasaan bola Persib Bandung atas Bali United pada leg pertama babak Championship Series Liga 1 2023/2024 pada Selasa, 14 Mei 2024 di Bali United Training Cente, Kab. Gianyar.
Namun uniknya, jawaban tak terduga keluar dari mulut pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak yang merasa level sepakbola profesional tidak melulu mementingkan penguasaan bola. Baginya sepakbola profesional ialah bagaimana cara mengganbungkan banyak aspek penting demi meraih kemenangan.
“Apakah penguasaan bola itu penting? Saya hanya bertanya. Apakah memainkan bola oleh empat pemain belakang itu penting? Yang terpenting adalah gol, peluang dan tembakan,” terang pria asal Kroasia itu.
Jika dilihat dari kebutuhannya, penguasaan bola merupakan materi latihan di akademi dan di level senior, jajaran pelatih perlu memodifikasinya agar pekerjaan setiap pemain bisa lebih efektif. Termasuk di laga genting seperti ini, perlu adanya modifikasi agar semua rencananya berjalan maksimal.
“Penguasaan bola itu penting untuk anak-anak di bawah 12 tahun karena itu jadi latihan untuk melakukan operan dan mengarahkan bola pada target,” tambahnya.
Lebih lanjut lagi, konsentrasi level profesional tak hanya terpusat kepada satu aspek saja melainkan menyentuh banyak aspek. Yang terpenting bagi Bojan, sepakbola profesional adalah cara bagaimana mendapatkan kemenangan karena itu merupakan hal penting demi mencapai kesuksesan.
BACA JUGA: Full Time: David da Silva Jadi Pahlawan Penyelamat Persib Dari Kekalahan Atas Bali United
“Bisa dilihat bahwa serangan balik adalah bagian dari permainan dan kalian harus tahu ada lima situasi di pertandingan. Ketika lawan menguasai bola, ketika tim sendiri menguasai bola, transisi bertahan, transisi menyerang dan set piece. Jadi tim harus bagus dalam lima situasi itu. Tapi soal memainkan ball possesion, itu tidak akan berbahaya jika tidak ada umpan yang menusuk ke dalam,” imbuhnya.
Ia juga mengambil kutipan dari mantan pelatih Chile asal Argentina, Jorge Sampaoli. Menurutnya, bermain mengandalkan penguasaan bola akan kerepotan saat lawan mulai menerapkan permainan transisi cepat atau serangan balik.
Sebagai perumpamaan, tim yang bermain dengan penguasaan bola seperti seorang pria yang datang ke salah satu lokasi hiburan malam dan duduk dengan seorang wanita. Seorang pria terus membelikan minuman dan memberikan banyak hal demi memikat hati wanita tersebut.
Namun dengan banyaknya pemberian tersebut tidak menjadi garansi wanita itu bisa dijadikan pasangannya. Sebab, pria lain juga masih berpeluang mendapatkan wanita tersebut, ketika wanita itu mau menerima ajakan pria lain untuk pergi meninggalkannya.
“Ada satu perumpaan dari seorang (mantan) pelatih Cili (Jorge Sampaoli) mengenai penguasaan bola. Ini seperti duduk dengan seorang wanita di malam hari, membeli minuman untuknya, berbicara dengannya lalu ada laki-laki lain datang dan mengajaknya pergi. Jadi itu seperti melakukan penguasaan bola tapi tidak bisa mencetak gol.” tutupnya.
(RF/Usk)