BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, Akibat tanah longsor akses jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Mamasa-Mamuju masih terputus.
“Dampak kerusakan pada akses jalan tersebut terjadi sejak daerah setempat dilanda tanah longsor pada Selasa (21/5/2024) pada pukul 15.30 WITA. Saat ini jalan dari Kecamatan Bambang ke Mambi juga terputus total sehingga tidak dapat dilalui kendaraan,“ kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (24/5/2024).
Lebih lanjut, ia mengatakan data sementara ada 1.270 jiwa yang masih mengusi akibar tanah longsor di Kabupaten Mamasa. Ribuan korban tanah longsor ini merupakan pendudukan yang tersebar di 27 desa di Kecamtan Balbang, Tarim, Mambi dan Aralle.
“Mereka mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga masing-masing di sekitar lokasi kejadian yang lebih aman. Kami memastikan saat ini sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk menangani material longsor yang menutupi badan jalan,” ujar Abdul.
Tak hanya itu, ia mengatakan petugas gabungan akan mengutamakan penyaluran bantuan logistik berupa barang kebutuhan pokok dan perlengkapan bagi para korban. Pihaknya optimistis upaya penanganan dampak bencana dapat berlangsung dengan cepat setelah Bupati Mamasa menetapkan Status Tanggap Darurat Tanah Longsor.
BACA JUGA: BNPB: Ratusan Rumah Rusak Dampak Banjir Marauke Papua Selatan
Sementara itu Ribuan masyarakat mengungsi akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yang terjadi pada, Selasa (21/5/2024) lalu. Bencana ini dipicu hujan deras yang berangsur lama disertai struktur tanah yang labil, sehingga menyebabkan tertutupnya ruas jalan nasional Mamuju-Mamasa.
“Terdapat 1.270 Jiwa mengungsi akibat tanah longsor di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Ada juga ibu hamil yang terisolir akibat longsor tersebut,” dijelaskan Dia.
Akibat bencana ini sejumlah falisitas mengalami kerusakan. Diantaranya lima unit fasilitas Pendidikan dan satu fasilitas kesehatan (Posyandu).
“Sebanyak 192 unit rumah terdampak, lima unit kios terdampak, satu unit kantor Desa Salukepopo di Kecamatan Bambang terdampak. Satu unit sarana ibadah terdampak, tujuh kendaraan roda dua terdampak dan satu kendaraan roda empat terdampak,” ujarnya.
Bencana ini juga menyebabkan sekitar 189,5 hectare lahan sawah dan perkebunan milik wrga terdampak. Adapun wilayah terdampak meliputi Desa Bambang, Saluassing, Minanga, Salukepopo, Bambang Timur, Salukadi, Salubulo, Balatana, Tanete Tomba, Masoso, Rantelemo, Salururu.
“Upaya penanganan tanah longsor BPBD Kabupaten Mamasa melakukan pendataan. Mendirikan posko tanggap darurat di Kecamatan Mambi dan menurunkan alat berat guna pembersihan material longsor,” katanya.
(Usk)