JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Umum Buruh Migran Nasional (BMN), Adi Kurniawan menilai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang kehilangan nyawa di negara tujuan mereka bekerja seperti kasus penembakan WNI di perairan Tanjung Rhu, Malaysia belakangan ini karena pemerintah Indonesia dalam hal ini kementerian ketenagakerjaan gagal dalam menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi rakyatnya.
“Sehingga menurut saya menjadi wajar mereka berangkat kerja di luar negeri secara ilegal dengan berbagai resiko bahkan harus kehilangan nyawa karena pemerintah Indonesia yang gagal dalam menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya untuk rakyat,” ujar Adi lewat keterangan tertulisnya, Rabu (5/2/25).
Adi mengatakan seharusnya kemenaker ikut bertanggung jawab terhadap kasus penembakan WNI di Malaysia yang baru-baru ini terjadi. Bukan justru melimpahkan ke kementerian perlindungan pekerja migran Indonesia (KP2MI) dan kementerian luar negeri.
“Menurut saya justru yang harus bertanggung jawab penuh itu seharusnya kemenaker bukan saja KP2MI dan Kemenlu. Karena kementerian itulah sumber dari segala masalah,” kata Adi.
Apalagi, lanjutnya, saat ini Indonesia sedang dihadapi berbagai PHK massal di sejumlah perusahaan.
“Dampak kongkritnya jelas membuat angka jumlah pengangguran terus meningkat sehingga hal itulah yang membuat banyak masyarakat jadi memilih kerja di luar negeri meskipun menggunakan jalur ilegal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) ini juga menilai Kemenaker yang saat ini dipimpin oleh Yassierli sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yakni menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan untuk membantu presiden dalam menjalankan pemerintahan.
“Justru sebaliknya, kemenaker semakin kesini semakin tidak jelas arahnya. Permasalahan PMI ilegal tetap marak, jumlah PHK terus bertambah dan pengangguran terus meningkat dalam setiap tahunnya. Lalu kemenaker ini dibentuk untuk apa?,” ucap Adi.
Adi meminta kemenaker dikembalikan sesuai fungsinya sebagai lembaga yang mengatur dan menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan baik di dalam maupun di luar negeri. Dirinya juga meminta Yassier beserta wakil menterinya Immanuel Ebenezer (Noel) tidak berperan seperti pemadam kebakaran.
“Kembalikan fungsi kemenaker dan jangan jadikan lembah ini seperti lembaga pemadam kebakaran, bekerja lah secara serius untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pansos dan makan gaji buta, stop PMI di bunuh dan disiksa di luar negeri, stop PHK Massal dan tuntaskan jumlah pengangguran di republik ini, jika tidak jangan sampai kami geruduk kemenaker,” tandasnya.
(Agus Irawan/Usk)