BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, muncul berbagai inisiatif yang mengedepankan keberlanjutan sebagai nilai utama. Salah satunya adalah bisnis sosial ini, yang menghadirkan tas belanja berbahan daur ulang dan upcycle, dengan sentuhan rajut atau anyaman yang khas. Produk ini bukan sekadar tas fungsional, tetapi juga sarana edukasi untuk menyadarkan konsumen akan pentingnya memilih bahan yang lebih ramah lingkungan.
Pemilihan bahan bekas dan material daur ulang bukan tanpa alasan. Selain ingin meminimalisasi limbah, bisnis ini juga bertujuan untuk mengedukasi publik mengenai dampak negatif dari konsumsi material yang tidak berkelanjutan. Dengan produk yang estetis,kuat, dan unik, tas-tas ini hadir sebagai solusi gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap bumi.
Dalam strategi pemasarannya, media sosial dipilih sebagai kanal utama. Alasannya sederhana: cepat, mudah, dan jangkauannya luas. Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi tempat efektif untuk memperkenalkan produk sekaligus membangun komunitas yang peduli terhadap isu lingkungan. Selain itu, keikutsertaan dalam berbagai event dan bazaar yang sejalan dengan misi lingkungan juga menjadi langkah nyata untuk mendekatkan diri kepada pasar yang relevan.
Kolaborasi juga menjadi bagian penting dari perjalanan bisnis ini. Kerja sama dilakukan dengan para influencer, yang diberi kesempatan untuk mencoba dan mengulas produk di media sosial, menciptakan promosi yang lebih natural dan terpercaya. Tidak hanya itu, bisnis ini juga menjalin hubungan dengan komunitas lokal, komunitas gereja, serta lembaga pemerintah seperti TMP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), sebagai bagian dari komitmen sosial untuk memberdayakan masyarakat.
Baca Juga:
UMKM Kuliner di Era Digital: Warung Sate Solo Pak Komar
Kisah Dinari: UMKM Pangan yang Tangguh Lewat Strategi Komunikasi dan Inovasi Produk
Meski begitu, tantangan tetap ada. Persaingan dengan brand lain serta perubahan tren fashion yang sangat cepat menjadi hal yang harus dihadapi. Terlebih, produk ini berada dalam kategori slow fashion—yang tidak meluncurkan koleksi secara berkala setiap bulan—sehingga memerlukan strategi khusus agar tetap menarik di mata konsumen.
Namun, semua tantangan itu justru menjadi alasan kuat mengapa pemasaran sangat penting. Lewat strategi yang tepat dan kolaborasi yang menyeluruh, bisnis ini terus berkembang, dikenal lebih luas, dan mampu menyampaikan pesan penting: bahwa melalui pilihan sadar, kita bisa membawa perubahan bagi bumi dan masyarakat.
Penulis:
Mahasiswa Universitas Indonesia Membangun (INABA)
Kenneth Bunawi
Aditya Dwi Ramdhani
Welly Alfianto