Bikin Terharu! Kisah Mahasiswa UGM yang Ingin Mengabdi di Daerah 3T

Editor: Vini

Mahasiswa UGM
Awane Theovilla Yogi (dok. UGM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Awane Theovilla Yogi, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal daerah 3T berhasil raih gelar sarjana. Kisah dan tujuan Awene dalam meraih gelar tersebut membuat siapapun terharu.

Awene mengikuti prosesi wisuda program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM pada Kamis (21/11/2024), di Grha Sabha Pramana. Dengan perasaan haru, ia menggenggam erat ijazahnya sebagai lulusan Sarjana Ilmu Ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Beberapa kali, ia menyeka air mata bahagianya.

Meraih gelar sarjana di UGM bukanlah perjalanan mudah bagi Awane, putri dari pasangan Jonas Yogi dan Theresia Gobai. Perempuan asal Awabutu, Kecamatan Paniai, Papua Tengah ini sejak kecil bercita-cita mendapatkan pendidikan terbaik meskipun berasal dari wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Perjalanan Pendidikan Penuh Tantangan

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Awane melanjutkan ke SMP Santa Maria Bandung. Namun, ketika memasuki kelas IX, ia kembali ke Jayapura untuk menyelesaikan SMP di YPPK Kristus Raja.

Perjalanan pendidikannya terus berlanjut berkat beasiswa ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah), yang membawanya ke SMA Negeri 1 Bojong, Pekalongan. Setelah lulus SMA, ia kembali menerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi yang mengantarkannya menimba ilmu di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Di awal masa perkuliahan, Awane mengaku menghadapi banyak tantangan. Ia sempat mengalami tekanan mental karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus yang baru dan teman-teman dengan latar belakang berbeda.

“Sempat ragu, saya bisa bertahan atau tidak? Melihat background teman-teman membuat saya kaget dan langsung kena mental. Sempat minder, tapi bersyukur karena apa yang saya bayangkan tidak seperti kenyataan. Teman-teman di kampus ternyata sangat membantu dan suportif”, kenangnya, mengutip laman resmi UGM, Jumat (21/11/2024)

Dengan dukungan teman-temannya, Awane berhasil melewati masa sulit itu. Mereka sering belajar bersama, memberikan bimbingan, hingga meminjamkan materi pelajaran yang belum ia pahami.

“Berkat bantuan mereka, saya merasa tidak sendirian,” ujar mahasiswa angkatan 2017 ini.

Rintangan Besar di Tengah Perjalanan

Namun, perjalanan kuliah Awane tidak selalu mulus. Pada 2019, ia sempat harus mengambil cuti akibat gejolak rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di berbagai daerah. Ia memutuskan kembali ke kampung halaman untuk menenangkan diri.

“Saya sempat berpikir untuk pindah kampus, tetapi mengingat pengorbanan yang sudah saya lakukan, saya memutuskan untuk tetap bertahan,” ungkapnya.

Dukungan keluarga dan teman-teman akhirnya menguatkan Awane untuk melanjutkan pendidikannya hingga ia berhasil menyelesaikan studinya.

Impian untuk Mengabdi ke Kampung Halaman

Setelah menyandang gelar sarjana, Awane memiliki mimpi besar untuk kembali ke kampung halamannya, Awabutu. Ia ingin berkontribusi dalam pengembangan wilayah yang kaya akan potensi alam namun belum dikelola secara optimal.

“Awabutu itu seperti Dieng. Tanahnya subur dan memiliki danau yang indah. Kalau dikelola dengan baik, saya yakin bisa menjadi destinasi wisata unggulan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya penuh semangat.

Selain itu, Awane juga ingin berkontribusi di bidang pendidikan. Ia menyadari, meskipun sudah banyak sekolah berdiri di kampungnya.

Ia mengungkapkan akses pendidikan masih sulit, terutama bagi anak-anak di kampung seberang danau. Bahkan, ibunya yang seorang guru Bimbingan Konseling rela membuka rumah untuk menampung siswa yang membutuhkan tempat tinggal agar bisa melanjutkan pendidikan.

BACA JUGA: Cerita Mahasiswa UGM Raih Penghargaan SDG Pioneer 2024 dari UN Global Compact

“Saya berharap bisa kembali ke Awabutu dan membawa perubahan untuk pendidikan dan ekonomi di sana,” tutup mahasiswa UGM asal Awabutu dengan penuh harapan.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Adam Suseno
Inul Daratista Curhat Pilu Dampingi Adam Suseno yang Terluka Parah
RB Salzburg vs Real Madrid
Prediksi Skor RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025
Squid Game
Disebut Jahat oleh Anak Sendiri, Ini Respons Lee Byung Hun soal Perannya di Squid Game
Raffi Ahmad
Raffi Ahmad Jajal Taksi Terbang tanpa Supir di Jakarta
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

4

Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan dan Penawaran Investasi Tanpa Izin

5

Gencatan Senjata Trump Tak Terbukti, Rudal Iran Terus Hujani Langit Israel!
Headline
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
longsor cisewu garut
Longsor di Cisewu Garut, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.