BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pembalap dan juga jurnalis otomotif, Fitra Eri mengungkap bahwa Jepang memiliki sistem pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dikenal sangat sulit. Selain itu, biaya bikin SIM di Jepang yang dikenal negeri Sakura ini juga mencapai Rp50 juta.
Hal ini diungkap dalam video yang diunggah akun TikTok pribadi Fitra Eri. Dalam video tersebut, ia berbincang dengan Surya, seorang tour guide yang baru saja mendapatkan SIM kelas tertinggi di Jepang, setara SIM B2 di Indonesia.
“Mau tahu nggak, berapa mahal bikin SIM di Jepang? Nah, Mas Surya ini baru lulus untuk SIM paling tinggi. Kalau di Indonesia tuh setara B2. Berapa total biayanya, Mas?” tanya Fitra.
Surya menjawab bahwa biaya totalnya mencapai Rp50 juta, ditambah keharusan mengikuti sekolah mengemudi selama lebih dari dua minggu.
Selain mahal, ujian yang harus dilalui juga sangat sulit. “Ujian teori ada 100 soal, minimal benar 95. Prakteknya pun sangat ketat, sampai banyak yang nangis kalau lulus,” jelas Surya.
Fakta Pembuatan SIM di Jepang vs Indonesia
Ketatnya regulasi di Jepang bertujuan menciptakan pengemudi yang disiplin. Berikut perbandingan sistem pembuatan SIM di Jepang dan Indonesia:
• Biaya dan Sekolah Mengemudi: Di Jepang, biaya pembuatan SIM bisa mencapai Rp50 juta dengan sekolah wajib. Di Indonesia, biaya rata-rata hanya Rp1 juta hingga Rp3 juta, dan sekolah mengemudi bersifat opsional.
• Tingkat Kesulitan Ujian: Jepang memiliki standar ujian yang ketat dengan tingkat kelulusan rendah, sementara ujian di Indonesia dinilai lebih mudah.
• Sistem Penalti: Jepang menerapkan sistem poin penalti ketat. Jika poin mencapai batas tertentu, SIM langsung dicabut. Di Indonesia, sistem poin ada, tetapi penerapannya belum maksimal.
Fitra Eri juga menyoroti dampak dari sulitnya mendapatkan SIM di Jepang.
“Itu kenapa di Jepang nggak ada yang ugal-ugalan karena mendapatkan SIM itu susah dan mahal. Indonesia kapan?” ujarnya.
BACA JUGA: Fitra Eri Eks Pebalap Dituding Tak Tahu Menahu Tentang Mobil
Harapan untuk Indonesia
Unggahan ini memicu respons warganet yang membandingkan situasi di kedua negara. Banyak yang berharap Indonesia bisa mengadopsi sistem serupa untuk menciptakan pengemudi yang lebih disiplin dan menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Fitra Eri menyoroti bahwa sulitnya proses ini, bahkan hingga membuat peserta menangis, menjadi alasan utama mengapa pengemudi di Jepang lebih disiplin.
Jika diterapkan, regulasi seperti ini tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga membentuk budaya berkendara yang lebih baik di Indonesia.
Tentang Fitra Eri
Mengutip Wikipedia, Fitra Eri Purwotomo (lahir 17 Oktober 1974) adalah seorang pembalap mobil, wartawan, dan selebritas internet Indonesia.
Fitra merupakan Pemimpin Redaksi Otodriver, sebuah media daring khusus otomotif. Selain itu, dia juga aktif sebagai YouTuber melalui kanal pribadinya.
Di bidang olahraga otomotif, ia pernah berkompetisi dalam sejumlah kejuaraan nasional balap mobil, antara lain Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Sebagai kreator konten, Fitra memperoleh penghargaan Kreator Konten Otomotif Terfavorit dalam acara Video Content Creator Awards 2021 yang diselenggarakan GTV.
(Magang UIN BDG/Martin Alghiffary-Aak)