BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Legenda jiu-jitsu asal Brasil, Bia Mesquita, akan menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam kariernya saat naik ke pentas Ultimate Fighting Championship (UFC) untuk pertama kalinya.
Debut yang sarat makna ini akan digelar di kampung halamannya, Rio de Janeiro, pada 11 Oktober 2025, menghadirkan ekspektasi tinggi dari publik tuan rumah.
Nama Bia Mesquita bukan nama asing di dunia grappling. Ia adalah juara dunia jiu-jitsu 10 kali, peraih emas ADCC, serta mantan juara kelas bantam Legacy Fighting Alliance (LFA).
Meski baru memiliki rekor 5-0 dalam karier MMA, setiap penampilannya selalu menunjukkan perkembangan pesat, hingga akhirnya menarik perhatian UFC.
Bergabung di divisi bantamweight (61,2 kg), Mesquita juga dikenal sebagai sparring partner dari Kayla Harrison, petarung papan atas UFC, di tim elit American Top Team (ATT).
Banyak pengamat menyebut Mesquita sebagai salah satu prospek petarung Brasil paling menjanjikan tahun ini.
Mesquita tak akan mendapat jalan mudah dalam debutnya. Lawannya, Irina Alekseeva, adalah petarung asal Rusia dengan rekam jejak yang fluktuatif.
Baca Juga:
UFC 318 Jadi Laga Terakhir Dustin Poirier
Mantan petarung Bellator ini memiliki catatan 5 menang dan 3 kalah, termasuk 1-2 di bawah naungan UFC sejak 2023.
Alekseeva pernah mencuri perhatian lewat kemenangan spektakuler dengan kneebar di ronde pertama atas Stephanie Egger, namun kemudian kalah angka dalam dua laga terakhirnya melawan Melissa Mullins dan Klaudia Syguła.
Bertarung di depan publik Brasil bisa menjadi motivasi sekaligus tekanan tambahan bagi Mesquita. Ia akan membawa reputasi besar dari dunia jiu-jitsu, ekspektasi publik lokal, dan tekad untuk membuktikan diri di ranah MMA level tertinggi.
Jika mampu mengatasi Alekseeva, bukan tak mungkin nama Mesquita akan segera bergeser dari “prospek menjanjikan” menjadi ancaman serius di divisi bantamweight wanita UFC.
(Budis)