BANDUNG, TM.ID: Kepala Kantor Pewakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat Erwin Gunawan memprediksi, pertumbuhan ekonomi bakal meroket sepanjang perhelatan pesta demokrasi 2024 mendatang.
Dalam Dialog Ekonomi Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) bertajuk Membangun Optimisme Ekonomi di Musim Kontestasi: Menelisik Tantangan dan Peluang ke Depan di Hotel Savoy Homann, Selasa (18/7/2023) dia mengatakan, perputaran uang akan mengalir cepat sepanjang Pemilu.
Sebab, kebutuhan alat peraga kampanye (APK) akan diburu oleh partai politik kontestan Pemilu. Sehingga berdampak dengan tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat Jawa Barat.
“Biasanya akan banyak kegiatan persiapan kampanye, seperti pemesanan kaos dan atribut. Mudah-mudahan memberikan geliat ekonomi yang lebih baik, sehingga kita melihat, berharap agar ini memberikan impact terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada Semester II 2023 dan 2024,” ujarnya.
Kans Indonesia Terperosok Hanya 0,5 Persen
Akademisi dari Universitas Padjadjaran Fery Hadianto sepakat, merujuk data dari Bloomberg kata dia, peluang Indonesia menjadi negara gagal hanya 0,5 persen. Bahkan Bank Dunia memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia baik-baik saja minimal hingga 2024 mendatang.
“Pertumbuhan ekonomi kita bagus, performance jangka pendek. Kendala kita ada di hubungan perdagangan luar negeri, karena berinteraksi dengan negara maju. Mereka ini yang tengah mengalami guncangan,” ucapnya.
Sementara Pengamat Politik Muradi meyakini, perekonomian Indonesia di 2024 jauh lebih baik ketimbang kala penyelenggaraan kontestasi Pemilu 2019 silam. Meski dia tidak menampik, tentu akan ada sedikit guncangan meski tidak besar. Dimana kans itu diprediksinya terjadi di Priangan Timur dan Barat. Selebihnya dia optimistis, perekonomian Jawa Barat bakal stabil.
“Kalau lihat indikator, kita enggak lihat situasi sama di 2019. Di 2024 ini berjalan baik-baik saja, memang ada turbulensi sedikit. Itu sifatnya tidak massif. Kalau di Jabar di Priangan Timur, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya. Kemudian Priangan Barat mungkin di Sukabumi dan Cianjur. Tetapi selebihnya saya kira enggak. Politik identitas, Jabar ini memang punya basis yang kuat tapi dia akan terkanalisasi sendiri dalam posisi yang agak tidak terlalu punya ruang lebih besar dibanding 2014 maupun 2019,” pungkasnya.
(Dang Yul/Budis)