BI: Pertumbuhan Ekonomi NTT Masih Tinggi

Penulis: Budi

ntt
Kantor Bank Indonesia Perwakilan NTT melaporkan bahwa kinerja ekonomi provinsi berbasis kepulauan itu masih menunjukkan ketahanan yang cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

KUPANG, TM.ID : Pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di triwulan IV 2022 mencapai 3,45 persen.

Kantor Bank Indonesia Perwakilan NTT melaporkan bahwa kinerja ekonomi provinsi berbasis kepulauan itu masih menunjukkan ketahanan yang cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.

“Hal ini tercermin dari kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT di triwulan IV 2022 yang masih tumbuh cukup tinggi sebesar 3,45 persen year on year (yoy),” kata Kepala BI wilayah Perwakilan NTT Stefanus Donny H Heatubun di Kupang, Rabu (8/2/2023).

Dia mengatakan dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi NTT pada 2023 mencapai 3,05 persen (c-to-c), lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya sebesar 2,52 persen (c- to-c).

Kata dia, kinerja ekonomi yang tetap kuat tersebut terutama didukung oleh berlanjutnya permintaan domestik yang semakin tinggi.

“Perbaikan ekonomi NTT juga tercermin pada kinerja berbagai lapangan usaha yang tetap baik,” tambah dia.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap kuat didorong oleh perbaikan permintaan domestik sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas dan berlanjutnya penyelesaian Program Strategis Nasional (PSN).

Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai.

BACA JUGA: PLN NTT Pastikan Pasokan Listrik Cukup Penuhi Iklim Investasi

Sementara itu dari sisi pengeluaran, terdapat beberapa komponen yang menunjukkan pertumbuhan positif, di antaranya, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan pengeluaran konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 1,94 persen (yoy) dan 3,26 persen (yoy).

Pertumbuhan yang tetap tinggi tersebut sejalan dengan kebijakan penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah, serta penyaluran bantuan sosial dan subsidi energi.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga disebabkan oleh meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat di tengah perayaan Natal dan Tahun Baru, serta aktivitas masyarakat yang terus membaik pascapencabutan kebijakan pembatasan seiring dengan terkendalinya kasus COVID-19.

Sementara itu lanjut dia, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, dan net ekspor masih terkontraksi masing-masing sebesar 5,15 persen (yoy), 0,05 persen (yoy), dan 10,35 persen (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari penurunan belanja barang untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN), dan deselerasi aktivitas konstruksi dan menurunnya realisasi belanja modal pada triwulan IV.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov Sebut Jon Jones Petarung Terbaik UFC Sepanjang Masa
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Sadis! Pria di Aceh Bacok Keluarga, 5 Orang Tewas
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.