Berulang, Sampah Plastik Asal Negara Tetangga Cemari Pantai Natuna

Penulis: Budi

Foto - Web -
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

NATUNA,TM.id : Pegiat lingkungan dari Komunitas Jelajah Bahari Natuna (JBN) Eddy mengatakan, limbah berupa sampah plastik asal negara tetangga sering kali mencemari beberapa pantai di wilayah  Pulau Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Kebanyakan berupa sampah botol plastik bekas minuman dari berbagai negara, ini terjadi rutin setiap tahun jika masuk musim utara,” katanya melansirAnatara, Kamis (22/12/2022).

Ia menjelaskan hasil temuan di lapangan menunjukkan sampah botol plastik tersebut berasal dari berbagai negara di antaranya, Vietnam, Thailand, China, Malaysia dan dari kawasan Hong Kong .

“Ini kami duga dari limbah kapal-kapal yang melintas di Laut Natuna, dan barang ini bukan hasil impor tapi murni produk asal negara – negara tersebut, dan tidak tercantum diimpor oleh Indonesia,” katanya.

Ia juga menjelaskan tidak hanya sampah plastik, sampah jenis lain termasuk limbah gumpalan minyak yang menyerupai aspal juga kerap dijumpai sepanjang pantai dan itu ditemukan sepanjang tahun.

“Sangat mudah kita jumpai limbah tersebut menempel di pasir, kayu dan sampah sampah plastik, lengket hitam kental seperti aspal,” katanya.

Dikemukakannya bahwa tiga tahun terakhir JBN telah menjadikan kegiatan bersih pantai sebagai agenda rutin sebelum melakukan kegiatan menyelam atau snorkeling.

“Awalnya kita setiap akhir pekan melakukan trip jelajah pulau, snorkeling dan diving, namun kita cukup prihatin dengan kondisi sampah selalu kita tekukan di setiap pulau pulau dan pantai, karena itu kita identifikasi, ternyata bukan sampah asal Indonesia atau limbah pengunjung, tetapi memang sampah dari luar negeri, lebih dominan,” katanya.

Ia juga mengatakan asal pasti sampah apakah dari limbah kapal atau dari sumber lainnya, namun tertera jelas asal produk bukan dari Indonesia.

“Itu bisa kita pastikan bukan produk Indonesia dan bukan juga barang luar negeri yang kita impor ke Indonesia,” katanya.

Ia berharap pengawasan atas limbah tersebut juga harus menjadi pertimbangan oleh pihak terkait menginagat jumlah sampah dari luar negeri tersebut semakin tahun semakin bertambah.

“Kita telah menelusuri setiap tahun di beberapa titik yang sama, mulai dari utara, selatan bahkan pulau pulau kecil sekitar Pulau Bunguran setiap tahun semakin bertambah, terakhir pekan lalu kita temukan tumpukan sampah di Pulau Jantai, Bunguran Selatan,” pungkasnya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-1
Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri
Jessica Pegula Berhasil Capai Final Grand Slam
Pegula vs Noskova: Duel Kontras di Semifinal Bad Homburg Open 2025
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut

3

Erwin Gaungkan Perang terhadap Bank Emok: UMKM Harus Naik Kelas, Bukan Terjerat Utang!

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.